Petunjuk7.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerima proposal permohonan pengelolaan Blok Rokan setelah tahun 2021 dari PT Pertamina (Persero).
Pertamina ternyata lebih cepat memasukan proposal penawaran Blok Rokan kepada pemerintah ketimbang operator Blok Rokan saat ini, yaitu Chevron Pacific Indonesia (CPI).
Untuk itu, Corporate Manager Communication CPI, Danya Dewanti mengatakan, saat ini Chevron sedang mendiskusikan perpanjangan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Rokan dengan Pemerintah Indonesia.
"Kami menghormati hak dan wewenang pemerintah dalam memutuskan masa depan pengelolaan Blok Rokan, yang merupakan aset tua dengan kompleksitas tinggi dan memerlukan investasi yang signifikan, pengalaman operasi yang luas, serta kemampuan teknis dalam mengelola Enhanced Oil Recovery (EOR)," ujar Danya, Rabu (4/7).
Danya bilang, Chevron bangga dengan kemitraan yang telah berlangsung lama dengan masyarakat dan Pemerintah Indonesia.
Chevron juga berkomitmen untuk terus mendukung Indonesia dalam mengembangkan sumber daya energi.
"CPI telah berhasil mengoperasikan Blok Rokan dalam mendukung pencapaian target energi nasional selama puluhan tahun dan terus bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya CPI membantu Indonesia mengoptimalkan produksi minyak dari aset strategis ini," katanya.
Akhir Juni lalu, Pertamina sudah mengirim surat pada Kementerian ESDM, mengemukakan keinginannya atas 100% participating interest (PI) Blok Rokan untuk kontrak 20 tahun mulai dari 2021 hingga 2041.
Blok Rokan disebut bisa menyumbang minimal 25% dari produksi nasional atau sebesar 230.000 barel per hari (bph).
Sumber:Kontan.co.id