Petunjuk7.com - Belakangan ini makin banyak video ASMR bermunculan di internet. Jenis video ASMR yang paling populer adalah suara berbisik, memotong benda berulang kali, memecahkan bubble wrap, meremas buah atau kemasan plastik, menggaruk dan mengetuk permukaan tertentu (misalnya meja kayu atau papan tulis), suara aliran air, hingga suara kunyahan mulut saat makan.
Banyak orang yang suka nonton video ASMR sebagai cara menghilangkan stres, karena suara-suara tersebut bisa menenangkan pikiran. Benarkah?
Apa itu ASMR?
Autonomous Sensory Meridian Response atau ASMR adalah istilah untuk menggambarkan sebuah sensasi spontan yang didapat ketika mereka menonton video yang merangsang kerja otak dan biasanya melibatkan fokus pribadi.
Ada dua cara bagaimana Anda bisa mengalami ASMR, pertama yaitu dengan meditasi sederhana atau dengan memikirkan/membayangkan suara yang menenangkan, atau yang kedua dengan melihat atau mendengarkan video suara-suara tersebut.
Banyak orang menggambarkan sensasi menonton video ASMR sebagai pengalaman yang bikin merinding, kesemutan pada kulit yang biasanya dimulai pada kulit kepala dan bergerak ke bagian belakang leher dan sepanjang punggung. Kadang, sensasi kesemutan itu bisa bergerak ke lengan dan kaki Anda.
Beda dengan kesemutan yang biasanya bikin tidak nyaman, sebagian besar orang peminat ASMR menggambarkan kesemutan ini sebagai sensasi yang sangat rileks, menyenangkan, dan bahkan dapat menyebabkan mereka tertidur. Tidak sedikit pula yang membandingkan kesemutan akibat ASMR ini dengan memijat kulit kepala, tetapi sensasinya ada di dalam.
ASMR adalah respon yang bersifat personal, maka pengalaman yang dirasakan satu orang mungkin berbeda dari orang lain ketika menonton video yang sama persis. Pemicu rangsangan tiap orang pun juga bisa berbeda-beda. Bentuk pemicu yang bisa menimbulkan sensasi ASMR umumnya adalah suara, penglihatan, bau, dan tekstur suatu benda.
Apa benar menonton video ASMR bisa menenangkan pikiran?
Peminat ASMR percaya bahwa video-video ini bisa membantu mengurangi stres, menenangkan diri, dan membuat tidur lebih nyenyak. Yang lainnya merasa terbantu dengan ASMR untuk mengendalikan gejala gangguan kecemasan, gangguan panik, maupun depresinya.
Meski begitu, sebenarnya tidak ada sains atau penelitian medis yang cukup kuat untuk mendukung klaim manfaat dari fenomena tersebut. Belum diketahui dengan jelas efek pemicu ASMR langsung terhadap fungsi tubuh. Sejauh ini, semua klaim manfaat ASMR hanya didasarkan pada bukti anekdotal (sugesti) dan “marketing mulut ke mulut” dari internet.
Tidak ada yang benar-benar tahu cara kerjanya atau mengapa ASMR bisa memunculkan efek seperti itu. Beberapa ahli berpendapat bahwa munculnya sensasi kesemutan setelah nonton video ASMR datang dari ingatan menyenangka di masa lalu yang terekam oleh otak secara sadar maupun tidak sadar. Maka ketika melihat atau mendengar kejadiannya lagi, Anda merasa tenang dan bahagia.
Yang lainnya berpendapat bahwa ASMR bisa menjadi cara untuk mengaktifkan respons kesenangan dalam otak. Otak manusia pada dasarnya dirancang untuk merasa senang dan sakit — untuk umpan balik perilaku positif dan negatif.
Kita dihadiahi dengan sensasi yang menyenangkan untuk melakukan berbagai hal dan mengalami hal-hal yang meningkatkan kelangsungan hidup kita, dan merasakan pengalaman negatif atau menyakitkan untuk membuat kita menghindari perilaku berbahaya atau memperingatkan kita tentang potensi bahaya atau cedera.
Tidak semua orang senang dengan ASMR
Meski demikian, ASMR adalah pengalaman pribadi. Maka, tidak semua orang lantas akan mengalami sensasi ASMR. Hampir sebagian besar orang bahkan tidak merasakan apapun sama sekali ketika menonton ASMR.
Beberapa ahli juga berpendapat bahwa efek menenangkan dari nonton video ASMR hanya bersifat sementara, dan akan memudar beberapa jam setelahnya. Namun, ini bukan berarti peneliti melarang atau membatasi Anda menonton ASMR jika memang benar-benar merasakan manfaatnya.
Di sisi lain, pemicu ASMR tertentu seperti garukan kuku pada papan tulis kapur atau suara kunyahan mulut malah mungkin bisa berbalik memunculkan reaksi negatif pada sejumlah orang yang sensitif atau benci terhadap bunyi-bunyian tertentu.
Sumber:Hellosehat.com