Pekanbaru, Petunjuk7.com - Umumnya plafon rumah menggunakan bahan papan gypsum atau triplek. Namun, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam tim Ba-Ternit Ecofy ini membuat inovasi eternit berbahan pelepah pisang. Produk tersebut mereka namai Ba-Ternit Ecofy (Banana Eternit Eco Friendly).
Salah satu anggota tim Agung Pratama menyampaikan, pembuatan eternit ini bertujuan untuk memaksimalkan pemakaian limbah pelepah pisang dan sampah plastik, sebagai salah satu solusi eternit yang kuat dan anti bocor khususnya bagi rumah yang berada di daerah bercurah hujan tinggi.
“Ide awalnya karena kami pernah tinggal di asrama waktu itu dan eternit kamar kami bocor. Saat itu kami ingin mencari solusi dan bagaimana caranya agar solusi ini lebih memanfaatkan limbah atau sampah di sekitar kami. Kebetulan di belakang asrama itu banyak pohon pisang dan pelepah pisangnya pun tidak dipakai,” ungkapnya.
Dalam pembuatan eternit ini, Agung dan timnya menggunakan bahan utama pelepah pisang yang kering, untuk kemudian dijadikan serbuk dan dicampur dengan lem PVaC hingga merata untuk kemudia dipress dengan mesin khusus.
Pembuatan eternit ini terbilang mudah. Namun bagian tersulitnya, kata Agung, adalah saat mengubah pelepah pisang menjadi serbuk. Serat pelepah pisang yang begitu kuat menjadikannya harus diblender berulang kali agar serbuk yang dihasilkan cukup halus. Selain itu, salah satu kendala yang cukup menyita waktu adalah pada proses pengeringan pelepah pisang.
“Saat itu kebetulan kami mendapatkan pelepah pisang yang basah semua, jadi butuh waktu yang cukup lama untuk memastikan bahwa pelepah pisang ini benar-benar kering untuk diproses ke tahap selanjutnya,” terangAgung.
Berkat temuannya, tim yang beranggotakan Agung Pratama, Yongki Alek Sander, dan Berri Dwi Putra ini berhasil meraih Juara 2 dalam ajang Tanoto Student Research Award (TSRA) 2017 yang diadakan di ITB belum lama ini.
Sumber:Edupost.co