Pekanbaru, Petunjuk7.com - Indonesia sedang menanti datangnya fenomena unik yakni super blue blood moon, gerhana bulan yang akan membuat tampilan bulan cukup berbeda dari biasanya.
Tak hanya dianggap memiliki keindahan tersendiri, fenomena gerhana bulan ini disebut-sebut bisa mempengaruhi kondisi kesehatan manusia. Apakah hal ini benar adanya?
Pakar kesehatan yang berasal dari Children’s Hospital of Eastern Ontario Research Institute menyebut fenomena bulan purnama ternyata bisa menurunkan rata-rata lama waktu tidur anak hingga 5 menit.
Menurut para ahli, hal ini disebabkan oleh adanya efek gravitasi dan radiasi dari bulan yang akhirnya mempengaruhi produksi beberapa jenis hormon tertentu yang berpengaruh besar pada kemampuan untuk tidur.
Penelitian lain yang dilakukan di Rhode Island Hospital bahkan menunjukkan bahwa adanya bulan purnama bisa membantu proses pemulihan setelah operasi menjadi lebih singkat, yakni yang hanya sekitar 10 hari, jauh lebih cepat dari proses pemulihan setelah operasi di hari dimana bulan sedang tidak dalam kondisi purnama yang bisa mencapai 14 hari.
Beberapa teori seperti teori tidal menyebutkan bahwa gravitasi bulan ternyata bisa mempengaruhi cairan tubuh, persis seperti mempengaruhi gelombang pasang yang ada di lautan.
Selain itu, teori lain bernama brightness theory menyebutkan bahwa pancaran sinar rembulan yang lebih terang saat purnama akan mempengaruhi pola tidur manusia sehingga akhirnya menurunkan rata-rata durasi tidur hingga 19 menit.
Hanya saja, teori yang terakhir ini sepertinya juga cukup lemah jika dihadapkan dengan fakta bahwa masyarakat modern sudah terbiasa dengan cahaya terang di malam hari, khususnya yang tinggal di kota-kota besar atau yang kerap terpapar cahaya gadget hingga larut malam.
Melihat adanya berbagai fakta ini, kita tidak perlu khawatir secara berlebihan dengan adanya fenomena ini. Cukup nikmati keindahannya yang memang jarang muncul terjadi di Tanah Air.
Sumber:Doktersehat.com