Sumatera Utara -- Hujan deras mengguyur di Kabupaten Mandailing Natal menyebabkan musibah banjir di Desa Patiluban Kecamatan Natal, Senin malam (27/11). Dan, hingga Selasa (28/11)siang, ketinggian air masih menyulitkan pengguna jalan melintasi badan jalan yang tergenang air.
Musibah banjir ini mengakibatkan puluhan rumah warga setempat digenangi air dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa. Tidak ada korban jiwa, namun dapat dipastikan warga Patiluban Natal mengalami kerugian harta benda.
“Kami sudah memperkirakan akan terjadi banjir, karena hampir setiap hari turun hujan seharian dalam sepekan ini,” ujar Suherman (35) Selasa (28/11)
Menurut warga, wilayah tersebut mudah mengalami banjir dikarenakan sungai Batang Gadis mengalami pendangkalan. Warga pun berharap pemerintah segera melakukan normalisasi sungai supaya lebih aman dari ancaman banjir ke depan. Apalagi diperkirakan musim hujan masih terus berlanjut.
Senada disebutkan Darwin Lubis, supir truk diesel yang setiap Senin malam melintasi ruas jalan tersebut untuk membawa barang jualan di pasar Natal setiap hari Selasa.
Kepada wartawan, Darwin menyebut, mereka tiba di lokasi banjir pada Selasa dini hari, mereka terjebak dalam antrian panjang dikarenakan semua kendaraan kesulitan melintasi badan jalan tersebut.
Beruntunglah, paginya masyarakat turut membantu untuk memudahkan kendaraan melewati genangan banjir itu termasuk petugas Lalu Lintas Polres Madina.
Kapolres Madina AKBP Martri Sonny melalui Kepala Satlantas Polres Madina AKP Herliandri,SH., menerangkan, ketinggian air di badan jalan mencapai delapanpuluh 80 CM dan begitu juga ketinggian air di kawasan pemukiman warga.
Kondisi tersebut sangat sulit bagi kendaraan roda dua dan mobil kecil untuk melewati badan jalan yang digenangi air sepanjang jalan 200an meter itu.
“Kondisinya tidak bisa dilewati sepeda motor dan mobil kecil. Kami sudah menyiapkan personil di lokasi banjir guna membantu masyarakat korban banjir maupun pengguna jalan. Hanya truk yang bisa melewati genangan air. Sementara, sepeda motor dibantu dengan cara dinaikkan ke dalam becak dan didorong melewati banjir,” sebut Herliandri.
Sementara, hingga Selasa malam, curah hujan di Kabupaten Madina masih terus berlanjut. Kondis curah hujan yang cukup tinggi ini sudah berlangsung lebih dari seminggu belakangan ini. (Fahrizal Sabdah)