• Follow Us On : 
Suaib: Kampus Tempat Mencetak Sarjana Bukan Teroris "Dialog Pelibatan Birokrasi dan LDK Kampus dalam Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme," bertempat di Kampus Universitas Islam Negeri Mataram, Rabu (4/10). Foto:Muhammad Aras Prabowo/petunjuk7.com

Citizen Journalism

Suaib: Kampus Tempat Mencetak Sarjana Bukan Teroris

Rabu, 04 Oktober 2017 - 15:15:45 WIB
Dibaca: 2129 kali 
Loading...

Mataram- Sinergitas di dunia kampus terus digalang oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Kegiatan itu tentu, sinergi lewat Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai mitra strategis BNPT yang menggelar dialog dengan tema: "Dialog Pelibatan Birokrasi dan LDK Kampus dalam Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme," bertempat di Kampus Universitas Islam Negeri Mataram, Rabu (4/10).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kasi Penelitian dan Evaluasi BNPT (Puput Agus Setiawan), Mantan Teroris (Nasir Abbas) dan Peneliti Paham Radikalisme Indonesia Bagian Timur (Suaib).

"Kegiatan ini bagian dari langkah untuk mempersempit perkembangan paham radikalisme dan terorisme dalam masyarakat, khususnya dikalangan mahasiswa, " Kasi Penelitian dan Evaluasi BNPT, Puput Agus Setiawan.

Sedangkan, Peneliti Kelompok Radikalisme dan Terorisme Indonesia Bagian Timur, Suaib menegaskan bahwa tanggungjawab universitas mencetak sarjana bukan tempat mencetak terorisme.

"Kampus adalah tempat mencetak sarja bukan tempat mencetak terorisme," cetus Suaib.

Tindakan Terorisme tidak membutuhkan banyak orang, satu orang sudah cukup menimbulkan suasana "mencekam", lanjut Koordinator Gusdurian Sulawesi ini.

"Mahasiswa harus kritis dalam menanggapi informasi-informasi yang ekstrim agar tidak terseret ke dalam kelompok radikalisme," ajak Suaib kepada para peserta dialog.

Suaib menerangkan, mengkafirkan seseorang atau kelompok bukan solusi atas masalah untuk negeri ini, karena katanya sudah cukup banyak masalah yang belum tuntas, jangan ditambah lagi.

Selain itu, paparnya Pancasila adalah nilai-nilai Islam yang diterapkan dalam aktivitas hidup masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen.

"Berlaku adillah dalam berdakwah dan jangan lupa agar beradab (tidak menghakimi orang lain). Seperti yang tertuang dalam sila kedua Pancasila: kemanusiaan yang adil dan beradab" tutup Inteletual Muda NU Sulawesi Selatan ini.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari berbagai LDK kampus di Kota Mataram. Dialog berlangsung dengan dua sesi, mulai pukul 10.00 s/d 15.00 waktu setempat.

Citizen Journalism: Muhammad Aras Prabowo. <[email protected]>




Loading...

Akses petunjuk7.com Via Mobile m.petunjuk7.com
TULIS KOMENTAR
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Loading...
KABAR POPULER