Jakarta- Agar bisa belajar di luar negeri yang diperlukan bukan hanya kecerdasan akademis dan prestasi belajar semata. Namun, rupanya kreativitas mempengaruhi.
Buktinya, sejumlah mahasiswa Indonesia yang diundang perusahaan besar Google untuk belajar di Amerika Serikat (AS) karena mengandalkan kreativitasnya.
Salah satunya adalah Mutiah Abdat, mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB). Gadis yang mempelajari ilmu arsitektur tersebut diundang karena berawal dari mereview salah satu toko ice cream di Kota Malang.
Mutiah mengatakan, ia memulai petualangannya sebagai local guide dengan menggunakan aplikasi Google Maps.
"Saat kita mereview suatu tempat, biasanya kita langsung dapat email yang menawari untuk jadi local guides, itulah mulanya saya terjun ke komunitas ini," katanya seperti dilansir dari UB, Minggu (17/9/2017).
Melalui komunitas local guide yang diikuti sejak 2015 tersebut, Mutiah bersama teman-temannya di komunitas kerap mempromosikan budaya lokal mulai dari tempat wisata hingga toko kelontong kecil di kampung.
Local guides tersebut kemudian akan berkumpul di Google Campus, San Fransisco pada awal Oktober mendatang. Dari ratusan ribu orang, Mutiah merupakan salah satunya.
"Alhamdulillah, saya benar-benar tidak menyangka waktu dapat email, 'You are in'. Ini kesempatan langka dan semoga ini bisa menambah pengalaman dan jaringan pertemanan dari berbagai negara," kata Mutiah.
Hampir sama beruntungnya dengan Mutiah, begitu juga yang dirasakan Ahadin Syarifudin Fahmi Adimara dari Universitas Airlangga (Unair). Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat itu diundang untuk ke Amerika Serikat berkat keterampilannya memotret.
"Tahun ini saya diundang untuk mewakili Indonesia bersama empat teman lainnya. Inti program ini adalah mengenalkan destinasi lewat Google Maps," kata Fahmi seperti dilansir dari Unair.
Sama dengan Mutiah, diundangnya Fahmi ke Amerika Serikat itu lantaran dirinya rajin mempromosikan wisata di Indonesia. Terlebih dirinya menekuni bidang traveling dan fotografi. "Melalui kegemaran traveling dan fotografi, saya melihat peluang dalam menggunakan sosial media," imbuhnya.
Hobi dan kreativitasnya itulah yang mengantarkan Fahmi menjadi travel influencer berpengaruh di Indonesia. Februari lalu bahkan dia berkolaborasi dengan salah satu agency untuk melakukan ekspedisi extreme photography di gunung bersalju Annapurna, Himalaya, Nepal.
Sejak awal tahun 2016 ia juga aktif memelopori komunitas Local Guides di Indonesia sebagai Founder Local Guides Indonesia, Moderator Local Guides Jawa Timur, Moderator Local Guides Surabaya, dan Owner Local Guides Sidoarjo.
Fahmi dan Mutiah sendiri merupakan dua mahasiswa dari lima orang Indonesia yang berangkat ke San Fransisco. Dari 278.197 Local Guides di seluruh dunia, dua mahasiswa tersebut merupakan salah dua dari 150 peserta beruntung yang akan mengikuti rangkaian acara Local Guides Summit 2017 di kantor pusat Google pada 9-13 Oktober mendatang. (UB/Okezone.com)