Pupuk Organik Jenis Kompos Yang Diduga Bercampur Pasir Beredar Di Desa Sadaperarih [ Kurbakti ] Kec Merdeka
Petunjuk7.com, KARO [ Untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional khususnya di tingkat desa, Pemerintah Desa Sadaperarih [ Kurbakti ] Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo mengalokasikan anggaran untuk masyarakat.
Bahkan sebagian dana desanya atau kurang lebih 20 % dianggarkan untuk pembelian pupuk organik jenis kompos yang langsung dibagikan kepada masyarakat sebanyak 200 kg atau 4 sak per kepala keluarga.
Namun pembagian kompos tersebut sangat disayangkan dan menimbulkan rasa kecewa terhadap masyarakat Desa Sadaperarih karena kompos tersebut diduga bercampur dengan pasir. Bahkan ditabur pun sama tanaman bisa tanaman tersebut saya sangsi entah bisa nanti menjadi mati.
Hal tersebut dikatakan R Karo - Karo [ 63 ] Warga Sadaperarih Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo ketika dikonfirmasi wartawan pada hari, Sabtu 21/9/2024 sekitar pukul 12.15 wib mengatakan, beberapa hari yang lalu kami mendapatkan pupuk organik jenis kompos dari Kepala Desa, ada informasi dari tetangga, katanya kita mendapatkan bantuan kompos dari Kepala Desa sebanyak 4 karung per kk atau 200 kg.
" terus mendapat informasi tersebut, kami pun mengambil pupuk kompos itu, setelah saya buka karungnya saya lihat kompos itu bercampur dengan pasir, seharusnya kompos itu kan humus dan lembut kali. Itu kok bercampur dengan pasir. Kudengar - dengar kemarin, pengadan kompos tersebut dianggarkan dari Dana Desa untuk meningkatkan ketahanan pangan [ Ketapang ] untuk masyarakat desa ini.
" bagaimana bisa meningkat kalau kompos itu pun bercampur dengan pasir, itu menurunkan ketahanan pangan namanya bukan meningkatkan. Lagian, kalau memberi bantuan itu, kompos yang baguslah bagikan, jangan kompos yang murah namun untungnya banyak bagi oknum - oknum pejabat ini. Itu dirumah komposnya tadi pun, kubiarkan saja disitu, naburnya ketanaman pun kita takut kalau kek gitunya komposnya," ucap pak Karo - Karo.
Untuk menindaklanjuti laporan masyarakat Desa Sadaperarih [ Kurbakti ] Kecamatan Merdeka, Awak media ini langsung mengkonfirmasi Kepala Desa, Lustri br Sembiring melalui pesan WhatsAppnya pada hari, Sabtu 21/9 sekitar pukul 14.00 terkait kompos atau pupuk organik yang diduga bercampur dengan pasir mengatakan, "itu sudah siap pembagiannya.
" yang bercampur dengan pasir kemarin sudah kita ganti langsung sama perusahaan, itu kemarin kita bagikan ter 4 sak per kk dan pupuk organik cair sebanyak 2 liter tambahanya. Ada pun sisa yang belum kita bagikan, itu untuk masyarakat yang sama sekali tidak mendapatkan bantuan sosial. Jadi sisanya itu tinggal dibagikan saja, mungkin nanti Senin besok sudah dibagikan semua.
Ketika awak media mempertanyakan terkait anggaran yang digelontarkan untuk pembelian pupuk organik tersebut, Kades pun langsung menjelaskan bahwa, Anggarenya kemarin di RAB sebesar Rp 100.000 persak, tapi jadinya kemarin Rp 95.000 sudah termasuk pajak 12,5 % dan ongkos.
" Jadi terkait kompos yang masih menumpuk di samping kantor desa, itu tinggal dibagikan saja. Karena dari kemarin sudah diminta warga, namun belum kami bagikan karena pupuk itu khusus kepada masyarakat yang tidak mendapatkan apapun bantuan dari Pemerintah. Namun tidak bagus kata masyarakat karena bercampur dengan pasir, itu dialah, yang penting pupuk kompos yang katanya bercampur dengan pasir kemarin sudah kami kembalikan, " ucap Lustri br Sembiring.
Laporan : Surbakti