Petani Di Kabupaten Karo Menjerit ! Harga Cabai Merah Murah Meriah saat Pupuk Mahal
Petunjuk7.com [ Para petani cabai merah menjerit lantaran harga jual komoditas tersebut terjun bebas pada bulan Mei ini .Menurut Muliadi Ginting seorang petani asal Kabupaten Karo , Sumatra Utara, mereka menjual cabai merah seharga Rp10000 per kilogram pada hari ini, Minggu 29/5/2023.
Padahal, biasanya harga normalnya berkisar Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram. "Iya, harganya murah sekali ini. Hari ini saja cuma Rp10.000 (per kilogram)," kata Muliadi kepada Metro 24 di Pasar Lau Gendek Kecamatan Dolatrayat Kabupaten Karo .
Muliadi menduga harga cabai merah turun drastis akibat suplai melimpah dari luar daerah. "Karena cabai yang dari luar kota masuk dan cabai kering entah dari mana datang ke pasar-pasar di Kota Medan," kata Muliadi.
Tak cuma harga jual yang rendah, petani cabai juga mengeluh lantaran harga pupuk di pasaran justru mahal. Untuk pupuk NPK nonsubsidi, harga satu paket bisa mencapai Rp 800.000.
Harga tersebut jauh di atas harga pupuk urea subsidi, yakni Rp135.000. Persoalannya, ketersediaan pupuk subsidi tersebut langka.
"Petani hancur, harga murah pupuk mahal. Yang non subsidi pupuk NPK harganya Rp 800.000. Kalau yang subsidi Rp135.000, itu pun langka. Semakin menyedihkan," kata Muliadi.
Di tempat lainnya, tepatnya di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, harga cabai merah juga tak jauh berbeda. Bahkan lebih murah. Para pengepul mematok harga senilai Rp8.000 hingga Rp10.000 per kilogram. Pada pergantian tahun, harga cabai merah dipatok sedikit lebih tinggi yakni Rp12.500 per kilogram.
"Kalau untuk yang kualitas top super, kami biasa membeli dari petani itu Rp 11.000 sampai Rp 12.000. Itu untuk harga hari ini," kata seorang pengepul Fredy Ginting , kepada M24.
Menurut pengamat ekonomi asal Universitas Sumatera Utara Roy Fahraby Ginting , harga cabai di bawah Rp10.000 per kilogram merupakan kabar buruk buat para petani. Sebab, mereka tidak akan memeroleh untung dengan harga jual yang begitu murah.
"Dengan harga cabai merah di kisaran Rp8.000 hingga Rp10.000 per kilogram, ini petani tidak mendapatkan apa pun selain rugi atau buntung. Dengan harga cabai yang sebesar itu tentunya petani yang paling menderita," kata Roy.
Menurut Roy , harga cabai merah yang murah disebabkan suplai yang melimpah. "Melimpahnya panen cabai merah di wilayah Sumatra Utara menjadi pemicu anjloknya harga cabai merah saat ini," katanya.
Produksi cabai merah terpantau melimpah di beberapa kecamatan di Kabupaten Karo. Di sisi lain, pasokan dari luar Sumatra Utara, seperti Aceh, juga meningkat.
"Sejauh ini belum bisa dipastikan kapan harga cabai merah bisa kembali bersahabat dengan petani. Karena situasinya tengah terjadi panen raya," kata Ginting.
Jika harga cabai rawit terpantau murah, harga berbeda terjadi pada komoditas cabai rawit. Harga cabai jenis ini sebelumnya bahkan sempat menyentuh Rp 85.000 per kilogram.
Selain cabai, harga tomat di tingkat pedagang besar mengalami kenaikan menjadi Rp5.500 per kilogram. Menurut Roy , kenaikan ini dipicu ekspor tomat dari Sumatra Utara ke Myanmar dan Malaysia.
"Namun saya belum mendapatkan kabar dari petani terkait adanya permintaan cabai merah ke luar negeri. Padahal kita sangat berharap cabai merah bisa di atas harga keekonomiannya. Kalau seperti ini harganya, konsumen yang diuntungkan. Padahal kita ingin harga bersahabat bagi semua pihak," kata Roy Ginting .
Laporan : Surbakti