Bantah Pj Walikota Disebut Penanggungjawab, Aseng: Itu Kawan Bagus dan Akrab, Gubernur Dekat...
Pekanbaru - Menanggapi Pj Walikota Pekanbaru, Edwad Sanger yang kini masa jabatannya sebagai Pj Walikota Pekanbaru diganti oleh Walikota Pekanbaru yang terpilih Firdaus MT dan resmi dilantik pada tanggal 22 Mei 2017 silam. Edwar Sanger disebut sebagai penanggungjawab didalam usaha Hidup Jaya.
Pemilik usaha Hidup Jaya Aseng membantah bahwa usaha miliknya disebut mantan Pj Walikota Edwar Sanger sebagai penanggungjawab.
"Saya pemilik bersama masyarakat, " bantah Aseng yang saat itu ditemui www.petunjuk7.com sedang menunggu anaknya pulang sekolah di Jalan Teratai, Kota Pekanbaru, Selasa (13/6).
Aseng menjelaskan pada intinya usaha yang dikelolanya mengutamakan masyarakat. " Saya aja disuruh jadi ketua masyarakat gk mau. Dari dulu lagi, " kata Aseng, yang baru - baru ini tim Satgas Pangan memeriksa gudang miliknya.
Ditanya tentang minyak goreng curah yang ada dikelola dan berada didalam gudang miliknya. " Tanya agennyalah. Gitu - gitu aja. Gk ada masalah," sebutnya.
Soal disebut Pj Walikota Edwar Sanger sebagai Penanggungjawab terlontar dari salah seorang karyawannya bernama Kak Ros. " Itu kawan bagus dan akrab. Firdaus akrab. Gubernur aja dekat. Sering silahturahmi kok. Sama berkawanlah, mana pernah macam - macam sama orang. " ujarnya.
Diberitakan sebelumnya nama Pejabat (Pj) Walikota Pekanbaru, H. Edwar Sanger disebut sebagai penanggungjawab disalah satu usaha Hidup Jaya di Jalan Jendaral, Kelurahan Labuh Baru Timur, bernama Aseng.
Nama Edwar Sanger disebu, kala itu www.petunjuk7.com meminta konfirmasi terkait minyak goreng curah.
Namun, Aseng selaku pemilik usaha Hidup Jaya sedang tidak berada di tempat.
Lantas, lantaran tidak ada ditempat www.petunjuk7.com diberi nomor ponsel Aseng supaya dihubungi
Ternyata ponsel Aseng tidak aktif. Besoknya dimintai konfirmasi, akan tetapi seorang wanita menjawab www.petunjuk7.com bahwa terkait usaha Aseng ditanya langsung ke Pj Walikota H.Edwar Sanger.
"Abang sama dia aja (Pj Walikota -red). " sebut seorang wanita tersebut mengaku bernama Ros, kepada www.petunjuk7.com, Senin (8/5). Seraya meminta nomor ponsel dan identitas www.petunjuk7.com
"Bilang saja sama dia, Kak Ros. Kalau sudah dibilang Kak Ros tahu dia tuh. Tanya aja sama dia. Dia penanggungjawabnya, " cetusnya.
Ros mengatakan bahwa pemilik usaha Hidup Jaya saat ini sedang sibuk di Polresta mengurus urusan.
"Aseng sibuk, " katanya.
Sedangkan Pj Walikota Pekanbaru, H. Edwar Sanger mengatakan terkait minyak goreng curah agar ditanyakan lansung ke Dinas Perdagangan.
"Minyak curah ke Disperindaglah." Kata Edwar Sanger kepada www.petunjuk7.com, Rabu (10/5), dimintai konfirmasi di lantai dua kantor Walikota usai mengikuti rapat di aula kantor Walikota di lantai tiga.
Saat ditanya tentang namanya disebut sebagai penanggungjawab didalam usaha Hidup Jaya di Jalan Jendral, Kelurahan Labuh Baru Timur?
"Saya?" Tanya Edwar Sanger.
"Napa pulak itu. Gk ada hubungan saya itu. Tak tahu saya itu. Saya tak ada urus itu, " bantahnya singkat.
Satgas Pangan
Tim Satgas Pangan dari KPPU, Lukman Sungkar mengatakan, belum ditemukan adanya permainan harga.
"Ini akan terus dihawasi terus dan bukan sekarang ini aja akan dilakukan," kata Lukma kepada awak media, saat Sidak di gudang milik Aseng.
Lukman menambahkan, dalam Sidak tersebut sebagai sampel dan berikutnya bersifat rahasia.
" Jadi akan ada pemantauan secara diam-diam akan kami laksanakan," tuturnya.
Senada Lukman, Kabid Pengawasan Dinas Perdagangan Riau Jhon F Dongoran bersama Kaposko Satgas Pangan Polda Riau AKP. Teddy, mengungkapkan, tujuan dari pemantauan guna melihat permainan harga sembako sesuai dengan ketentuan Undang yang berlaku untuk ditindak langsung.
"Ada aturan yang berlaku sesuai perintah Presiden dan pelaku yang mempermainkan harga dan menimbun sembako bisa di Pidana," tegas para tim Satgas.
Pemilik Gudang Hidup Jaya , Aseng didampingi staffnya Rosmiati menjelaskan, pihaknya menerima barang dari distributor sembako dan, katanya soal harga lebih murah dari harga supermarket
" Terutama bagi masyarat setempat tidak menjerit dengan harga barang yang kami jual," katanya.
Aseng menilai penimbunan sembako terjadi disaat mendekati lebaran oleh oknum para distributor mafia.
"Namun ditempat kami tidak pernah begitu. Kalau tidak percaya coba aja tanya masyarakat tempatan ini. Jika ada yang kecewa soal harga yang kami jual, " katanya.
Tetapi dalam sidak pangan ini petugas tidak menemukan penimbunan. Petugas hanya memeriksa barang yang ada disana yang disaksikan puluhan pers baik cetak maupun elektronik lokal dan nasional. (Hap/Rij/Red)