MENU TUTUP
Bumi Turang

Tanah Galian dari Drainase di Jalan Penghubung (Berastagi) 'Ganggu' Pengguna Jalan

Selasa, 15 Desember 2020 | 16:53:03 WIB Dibaca : 1484 Kali
Tanah Galian dari Drainase di Jalan Penghubung (Berastagi) 'Ganggu' Pengguna Jalan Tampak, tanah bekas galian dari drainase dibiarkan menumpuk di Jalan Penghubung, Berastagi, Selasa (15/12/2020). Foto: KS
Loading...

Petunjuk7.com - Warga Kelurahan TL Mulgap II Berastagi, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo, Propinsi Sumtatra Utara mengeluhkan kondisi tumpukan tanah bekas galian yang berasal dari proyek perbaikan drainase di Pusat Pasar Berastagi. Selain menumpuk, juga menutupi sebagian badan jalan yang tampak berserakan.

Atas tumpukan tersebut, sontak mengganggu kelancaran arus lalu lintas. "Jika dibiarkan tanah ini bisa melebar ke badan Jalan atau bisa masuk lagi ke drainase yang sudah di korek. Nggak dibereskan tanah bekas galian ini kan mengganggu aktivitas warga dan pengguna jalan," ujar warga
Kelurahan TL Mulgap II Berastagi yang bernama Apran Sembiring kepada wartawan, Selasa  (15/12/2020).

Menurut Apran, jika tumpukan tanah tersebut dibiarkan, dikhawatirkan bisa tertutup jalan dan besar kemungkinan masuk kembali ke dalam saluran drainase.

Senada Apran, Nico Purba, mengaku merasa terganggu atas kondisi galian tanah yang dibiarkan tersebut.

Akibatnya, tuturnya, warga menjadi sulit melintas melewati akses jalan tersebut karena harus melewati jalan yang kotor akibat badan jalan ditutupi oleh tanah galian.

"Sudah hampir seluruh badan jalan ini sudah tertutup tanah galian, tetapi tidak juga dibereskan. Saya merasa sangat terganggu dalam beraktivitas, mau lewat saja harus merasakan terkena kotoran tanah dulu," ungkap Nico.

Sedangkan Erwin Tarigan (35), seorang pengendara yang sering melintas di Jalan Perdagangan juga mengaku, terganggu dengan tanah galian yang berserakan di jalan tersebut.

"Tanah galian ini berserakan di jalan, bahkan jalanan sudah dipenuhi tanah galian. Hal ini sangat menggangu pengguna jalan.Nggak nyaman jadinya lewat sini," aku Erwin kepada wartawan, Selasa (15/12/2020).

Apalagi setiap hujan turun, tanah tersebut berubah jadi lumpur hitam, sehingga becek dan kotor.

"Saya suka kesal lewat sini kalau habis hujan, karena bekas tanah galian ini jadi lumpur hitam yang jorok dan jika menyiprati pakaian akan sangat menggangu," sebut Erwin.

Ditambahkan Erwin, ia berharap kepada pihak pengelola galian drenase tersebut agar tanah galian yang berserakan di badan jalan segera diatasi.

"Agar aktivitas warga dan pengguna jalan menjadi lebih lancar dan mengurangi kemacetan. Saya berharap agar bekas galian ini segera dibersihkan agar masyarakat dan pengguna jalan tidak lagi merasa terganggu," pinta Erwin.

Pantauan wartawan dilapnagan,   tanah galian ini hampir menutup setengaj badan jalan. Apalagi persisnga yang berada didepan stasion Astra Jalan Perdagangan, disamping menimbulkan kemacetan, tanah tersebut juga menutup pintu masuk ke salah satu toko di lokasi. (KS).

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Longsor di Kawasan Tahura, Arus Lalulintas Berastagi - Medan Macet Total, Kasi Humas Aiptu Budi Sastra Surbakti: Tetap Waspada dan Hati Hati

2

Danramil 05/PY Letda Inf Sahnan Tambunan Hadir Saat Proses Mediasi Siswa SMA N Tiganderket Disaksikan Kacab Wilayah IV

3

Terlibat Dalam Perkelahian, Danramil 05/PY dan Kapolsek Payung Berhasil Memediasi Siswa SMA N 1 Tiganderket

4

Dukung Ketapang, Forkopimda Kabupaten Karo Launching Gugus Tugas Polri Program Prabowo dan Gibran

5

Prajurit Batalyon 125/Si