MENU TUTUP
Bumi Turang

Begini Penilaian Warga Terkait Penolakan Pasien di Puskesmas Berastagi

Sabtu, 22 Agustus 2020 | 17:52:07 WIB Dibaca : 1969 Kali
Begini Penilaian Warga Terkait Penolakan Pasien di Puskesmas Berastagi Puskesmas Berastagi. Foto: KS
Loading...

Petunjuk7.com - Kepala Puskesmas Berastagi, dr Rahmenda Br Sembiring, saat ini tengah berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Namun, di tengah peningkatan itu, muncul masalah, yakni adanya tenaga medis tidak masuk kerja. 

"Kita tahu bahwa permasalahan ini mencuat ketika adanya penolakan terhadap pasien yang akan berobat ke Puskesmas Berastagi waktu itu," nilai salah satu warga Berastagi berrnama Irwan Sitepu kepada wartawan, Sabtu (22/0)/2020 di Berastagi.

Untuk itu, lanjutnya, Pemerintah Daerah Karo diminta untuk memberikan sanksi kepada 35 pegawai/tenaga medis yang sempat mangkir dari tugas. Terutama kepada tenaga medis yang sempat melakukan penolakan kepada pasien yang dimaksud. Apalagi, hal ini terjadi di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda.

Menurut Irwan, pemerintah harus tegas dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Puskesmas Berastagi.

Karena kewajiban soal pelayanan pasien ini sudah diatur didalam Pasal 32 Undang - undang (UU) nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Ia menyebutkan, undang-undang tersebut dengan tegas menyatakan bahwa, fasilitas kesehatan baik pemerintah maupun swasta dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka.

“Kewajiban memberikan pertolongan kepada pasien ini juga berlaku bagi tenaga kesehatan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 59 ayat (1) UU nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan," papar Irwan yang juga tokoh masyarakat Kecamatan Berastagi.

Bahkan, sambungnya, jika terbukti menolak pasien dalam keadaan darurat bisa dipidana, dan dikenakan denda sebagaimana diatur dalam pasal 190 Undang - undang kesehatan.

"Mereka (tenaga medis) seharusnya bekerja secara profesional, dan harus memiliki loyalitas tinggi untuk melayani masyarakat demi kemajuan Puskesmas Berastagi. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Karo diminta untuk menempatkan orang - orang yang memiliki loyalitas tinggi agar Puskesmas Berastagi menjadi Puskesmas yang unggul dengan pelayanan prima dan sumber daya manusia yang profesional," tandas Irwan.

Untuk diketahui, terkait pelayanan di Puskesmas Berastagi, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara, menjadi viral akibat ulah yang diduga tak patut ditiru oleh oknum perawat yang bekerja di Puskesmas Berastagi, pada Minggu (7/6/2020) silam.

Berawal dari seorang warga dari Kampung listrik, bernama Rani Br Situkkir (pasien) merasakan sakit di dadanya karena asam lambungnya kambuh. Ia pun memberitahukan kepada suaminya.

Lantas, suaminya melihat wajah sang istri yang kala itu tampak pucat. Melihat keadaan itu, sang suami langsung membawanya ke Puskesmas Berastagi. Tentu, berharap untuk mendapat pelayanan tindakan medis dengan baik.

Namun, setibanya di depan Puskesmas Berastagi mereka melihat perawat yang ada di ruangan, dan tiba - tiba mengusir Rani dan suaminya agar dibawa ke Rumah Sakit Amanda saja. Alasan perawat tersebut, karena Rani sudah kelihatannya sangat lemas dan pucat,

Sontak, suami Rani heran melihat tingkah laku pelayan perawat tersebut. "Kok kami diperlakukan seperti bukan manusia. Dalam hati, dan saya bertanya. Kenapa Ibu suruh kami pergi, sementara Ibu belum ada bertanya kepada kami? tanya suami Rani kepada perawat yang ada didalam ruangan Puskesmas Berastagi.

"Tapi perawat tersebut dengan asiknya memegang hend phone dan mengabaikan kami," ujar suami Rani kala mengingat kejadian itu.

Akibat mendapatkan pelayanan yang kurang hormat, Rani yang sedang sakit asam lambung tak terima dengan pelayanan pihak Puskesmas Berastagi.

Dan Rani langsung mengajak pulang suaminya dengan kesal. "Yang berharap mau berobat, nyatanya semakin parah asam lambungku," ucap Rani kepada suaminya .

Rani menyayangkan pelayanan pihak Puskesmas Berastagi. "Maksud mau berobat malah di usir," ucap Rani ketika dikonfirmasi wartawan.

"Kami berharap sebagai masyarakat yang punya hak sama, menerima pelayanan kesehatan. Meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, agar segera mengintruksikan kepada seluruh Puskesmas yang ada di Karo, agar benar - benar melayani warga Karo yang ingin berobat," tutup Rani dengan nada kecewa.

Laporan: KS

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Longsor di Kawasan Tahura, Arus Lalulintas Berastagi - Medan Macet Total, Kasi Humas Aiptu Budi Sastra Surbakti: Tetap Waspada dan Hati Hati

2

Danramil 05/PY Letda Inf Sahnan Tambunan Hadir Saat Proses Mediasi Siswa SMA N Tiganderket Disaksikan Kacab Wilayah IV

3

Terlibat Dalam Perkelahian, Danramil 05/PY dan Kapolsek Payung Berhasil Memediasi Siswa SMA N 1 Tiganderket

4

Dukung Ketapang, Forkopimda Kabupaten Karo Launching Gugus Tugas Polri Program Prabowo dan Gibran

5

Prajurit Batalyon 125/Si