Jumlah Lansia di Karo Sebanyak 17 Ribu, Ngertina: Lansia Non Potensial dan Terlantar Jadi Prioritas
Petunjuk7.com - Kepala Seksi Lansia Dinas Sosial Kabupaten Karo, Ngertina Br Tarigan, menjelaskan, saat ini di Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara, jumlah lanjut usia (lansia) sebanyak 17ribu orang.
Meskipun begitu, pihaknya saat ini memprioritaskan lansia non potensial dan lansia terlantar.
"Lansia ada tiga jenis. Pertama lansia potensial: dia masih bisa bergerak kemana - mana, masih bisa senam dan lain - lain. Kedua lansia non potensial, dia makan sudah mengharapkan orang lain. Ke kamar mandin pun sudah mengharapkan orang lain. Dan ketiga lansia terlantar: dia gk punya keluarga, seandainya pun ada miskin pula sudah sakit - sakitan. Jauh pula. Gk ada yang mengurus dan orang lain yang mengurus," tutur Ngertina Br Tarigan menjawab www.petunjuk7.com, Senin (22/4/2019) di ruang kerjanya saat menerima konsultasi seorang warga Tongging terkait lansia didampingi staffnya Kaleb Ginting.
"Jadi yang diperhatikan sekarang lansia non potensial dan lansia terlantar. Itulah yang kami datanya kemarin ke Kepala Desa. Tolong datanya lansia. Seharusnya foto kopi kartu keluarga (kk) dan kartu tanda penduduk (ktp) yang ada NIK. Foto orangnya dan foto rumahnya yang bersangkutan dan dilampirkan surat keterangan miskin," terangnya.
Disampaikan Ngertina, dari 17ribu jumlah lansia di Kabupaten Karo, saat ini kuota Kementrian Sosial hanya memberikan 183 orang untuk lansia non potensial dan terlantar.
"Syaratnya surat keterangan miskin dari Kepala Desa. Dari keterangan itu baru kita bisa kirim lengkap. Dan itu sudah ada usulan. Inilah data - data kami lansia," ujarnya.
"Memang blanko kementrian itu ada setelah prosesnya, diurus rekening. Bukan minta data kk dan ktp dan rekening," sebutnya.
Sedangkan, Helena Br Munthe (68) mengungkapkan, bahwa kedatangan ke Dinas Sosial guna ingin mengetahui soal lansia.
Selain itu, Helena yang aktif mengikuti komunitas lansia di Desa Tongging, Kecamatan Merek, beberapa bulan silam diminta ktp, kk dan nomor rekening Bank BRI oleh pihak Pemerintah Desa Tongging terkait data lansia.
"Iya memang ada kemarin diminta ktp, kk dan nomor rekening. Tetapi itu salah. Bagaimana kita mengirim ke kementrian. Sekarang kami harus ada datanya. Tidak bisa bohong - bohong," sebut Ngertina
"Terima kasih Ibu atas informasinya," ucap Helena sambil menyalam tangan Ngertina usai mendapat informasi terkait lansia. (Rsg).