Kerja Tahun' di Desa Singa, Siti Aminah Br Perangin-angin: Harus Terus Dilestarikan
Petunjuk7.com - Pesta budaya tradisional masyarakat suku Karo, yang disebut: “kerja tahun,” merupakan warisan leluhur kini masih terus dilestarikan.
Meski, makna “kerja tahun” memang mengalami degradasi oleh perkembangan zaman dan karakter generasi muda.
Tapi kita harus tetap upayakan melestarikannya sehingga makna budaya yang terkandung di dalamnya tetap lestari dan memberi motivasi dalam kehidupan sosial kita sehari-hari, jelas anggota
Untuk itu, Anggota DPRD Propinsi Sumatra Utara, Siti Aminah Br Perangin-angin SE menyebutkan, tradisi kerja tahun harus terus dilestarikan sehingga tidak tergerus jaman.
"Kita harus tetap upayakan melestarikannya, sehingga makna budaya yang terkandung didalamnya tetap lestari dan memberi motivasi dalam kehidupan sosial kita sehari-hari," papar Siti Aminah Br Perangin-angin, dalam kata sambutannya saat menghadiri pesta budaya “kerja tahun” di Desa Singa, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Selasa (2/4/2019) malam.
Siti Aminah Br Perangin-angin, yang juga warga Kecamatan Tiga Panah datang besama putranya Primsa Tarigan, Tokoh Pemuda Kabupatwn Karo, Gembira Ginting didampingi istri, Rehulina Br Tarigan serta mantan anggota DPRD Karo, Remita Br Sembiring dan juga calon anggota DPR RI, Jenri Sinaga, Dapil III Sumatra Utara turut mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya melalui "kerja tahun."
Pemilu 2019
Ditengah acara "kerja tahun," calon anggota DPR RI, Jenri Sinaga, Dapil III Sumatra Utara memberikan kata sambutan.
Henri menyampaikan supaya
masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan. Apalagi, lanjutnya, menyambut pemilihan umum (pemilu) tanggal 17 April 2019, agar masyarakat datang ke TPS memberikan hak pilihnya dan tidak golongan putih (golput).
"Memilih pemimpin atau anggota dewan yang memiliki program yang jelas dan masuk akal," katanya.
“Kalau seandainya saya terpilih, saya akan mengusulkan Undang-undang untuk warga lanjut usia (lansia). Saya akan mengusulkan agar para lansia ditanggung pemerintah biaya hidupnya. Termasuk biaya kesehatan,” kata Jenri.
Sedangkan, Kepala Desa Singa, Abel Ginting mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tamu-undangan dan masyarakat memeriahkan pesta budaya "kerja tahun” Desa Singa.
Untuk diketahui, "kerja tahun" tampak warga memadati Losd Deda Singa.
menari bersama dengan warga yang memadati lost desa. Pesta budaya
Selain itu, untuk menyemarakkannya dihibur olwh artis tradisional Karo: “Perkolong-kolong” berlangsung selama dua hari-dua malam sampai dini hari.
Kemudian, dalam pesta budaya ini, warga menyajikan makanan tradisional seperti rires/bohan (lemang), cimpa (sejenis lepat), tape dan lainnya dan para tamu diwajibkan menyantap menu makanan yang sudah dihidangkan di rumah - rumah warga Desa Singa, apabila berkunjung. (KS)