MPP Taja Diskusi, Pengamat IPI : Pendekatan Budaya dan Sosial Dibutuhkan Orang Papua
Petunjuk7.com - Sejumlah persoalan tentang Papua dibedah dalam diskusi publik yang digelar Masyarakat Peduli Papua (MPP) bertajuk : "Era Jokowi, Orang Papua Bangga jadi Bagian Indonesia", di D'Hotel, Jalan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan Kamis (29/3/2019).
Pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI ) DR Jerry Massie, P.,Hd menilai, Papua cukup maju di era Jokowi sejak 2014 lalu. Mulai dari pembangunan jalan dan jembatan dimana Jokowi membangun trans Papua 902,8 KM dan tersisa 131 KM
Rinciannya jelas dia, sekitar 1.286 KM di sepanjang tahun 2015, 559 KM di tahun 2016 dan 778 KM di tahun 2017. Adapun sekitar 2.000 KM di antaranya merupakan jalan perbatasan yang dibangun di titik-titik terluar, terpencil dan terdepan Indonesia.
Papua menurut Jerry, butuh sentuhan lewat heart (hati), affection (kasih sayang), love (cinta) serta inner (batin).
Sejak Jokowi memimpin negeri ini, IPM grafiknya terus naik yang mana 2018 yakni 70,82 persen dibanding dengan tahun sebelumnya.
Papua yang memiliki 22 Kabupaten dan 4 Kota ini memiliki keajaiban. Misalkan Taman Nasional Cendrawasih, Buah Merah, Salju abadi di puncak Jayawijaya dan Pulau.
Memang sejak bergabung awalnya dengan nama Irian Jaya dan Irian Barat yaitu tahun 1969-1973, sekarang Papua Barat dari kata Belanda Nugini atau Netherland New Gueinea.
"Daerah ini pun diberlakukan Otsus yang mengacu pada UU No 21 Tahun 2001. Papua memang bisa dibilang cukup kaya. Daerah yang memiliki luas kurang 303 ribu Km2. Bahkan kekayaan Freeport mencapai Rp2400 triliun. Sejauh ini, pemerintah Indonesia sudah take over (mengambil alih) sebanyak 51 persen," kata Jerry.
Kelebihan orang Papua mereka cinta alam, cinta sesama, cinta hewan, punya sense of belonging dan cinta lingkungan. Saya pelajari cukup lama.
"Sebetulnya yang mereka butuhkan bukan hanya uang atau jalan tapi tapi pendekatan persuasif dan hati," kata dia.
Ada baiknya jika Jokowi terpilih lagi, maka di Papua perlu dibangun kampus khusus pertanian, mineral dan energi dan sekolah sepakbola
Lantaran ujarnya, Papua punya talenta sepakbola. Bahkan mereka telah melahirkan nama besar seperti Rully Nere, Titus Bonai dan Boas Solloza.
Sementara ucap Jerry, bagian culture approaching and social (pendekatan budaya dan sosia) sangat dibutuhkan orang Papua saat ini.
"Tapi saya yakin Papua akan progress atau semakin maju. Apalagi mereka kerap mengirim pelajar ke berbagai Universitas di Amerika dan Eropah. Misalkan ke University of Connecticut, Denver University dan University of Oregon di Amerika," tutur dia.
Oleh karena itu ujar Jerry, Papua sampai kini terus berpacu dalam dunia pendidikan. Beasiswa lembaga Adik dan Adem cukup membantu warga Papua.
Yang mana sebut Jerry, beasiswa dari Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) pada tahun 2015 yakni 150 siswa dikirim belajar di luar dan tahun 2017 sebanyak 350 siswa terbaik Papua dan 150 siswa terbaik Papua Barat. Begitu pula program ADIK 2015 ada 1218 mahasiswa yang belajar di 39 PTN di Indonesia. (Hap/rls).