Terkait Demo Warga Desa Semangat Gunung, Wakil Bupati Karo: Bulan April Akhir Akan Kita Aspal...
Petunjuk7.com - Terkait aksi demo warga Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara, Wakil Bupati Karo, Corry S Sabayang, pada Senin (11/3/2019) Pukul 18.28 WIB, menemui para warga bertempat di Losd Desa Semangat Gunung.
Memang warga sudah menunggu kedatangan Wakil Bupati Karo sejak dari Pukul 15:00 WIB. Kemudian, kehadiran Wakil Bupati Karo guna memecahkan akar masalah terkait aksi demo para warga sekaligus mencari solusi.
Wakil Bupati Karo Corry usai mendengar tuntutan warga menyampaikan, dalam waktu dekat ini Pemerintah Kabupaten Karo akan mengaspal jalan yang rusak.
"Bulan April akhir akan kita aspal. Tahun lalu sudah dianggarkan. Ini janji saya kepada warga Desa Semangat Gunung yang hadir di sini," tegas Corry.
Terkait lampu jalan, Wakil Bupati Karo uga berjanji akan segera merealisasikannya. Sementara penempatan tenaga kerja penduduk setempat untuk ikut ambil andil di pos retribusi, pihak nya akan melakukan pembahasan lebih lanjut di internal eksekutif, terkait mekanisme perekrutan honorer.
Untuk diketahui, meskipun telah disepakati beberapa hal, namun dalam dialog belum ada titik temu pemberlakuan kembali fungsi pos retribusi.
Warga meminta pengerjaan proyek fisik berupa pengaspalan, dan penerangan lampu jalan terlebih dahulu dikerjakan sehingga pengoperasian fungsi pos.
Diberitakan sebelumnya, ratusan masyarakat Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara, sejak Sabtu (9/3/2019) pagi hingga sore masih menduduki pos retribusi pengutipan pintu masuk ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) Air Panas di Desa Semangat Gunung.
Menurut Juru Bicara masyarakat desa Semangat Gunung, Jonson Surbakti,
Natalia Br Sembiring dan Opung, aksi tersebut guna melarang keras pihak petugas retribusi mengutip tarif retribusi kepada para pengunjung saat memasuki ke kawasan DTW Air Panas.
Larangan tersebut, lantaran kondisi jalan disana saat ini sudah rusak dan belum juga diperbaiki.
"Bupati dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terus berjanji. Tahun ke tahun terus berjanji, tapi jalan tetap rusak dibiarkan dan diolok-olok wisatawan. Sedangkan pengutipan retribusi 24 jam dikutip terus-menerus. Apalah artinya hasil pengutipan retribusi terbesar dari Semangatgunung bagi masyarakat. Apalah artinya dirayakan ulang tahun Karo kalau tidak ada pembangunan. Jalan rusak dan dibiarkan bertahun-tahun," ungkap Jonsos Surbakti.
"Belum lama ini ada pengunjung dari Sibolga mempertanyakan kepada kami pengelola air panas, kenapa mereka dikutip retribusi Rp50.000 dengan memberi dua karcis kepada 2 orang dalam satu mobil yang mereka pakai. Hal itu memang tidak urusan masyarakat. Tidak urusan kami. Termasuk belum lama ini 7 petugas retribusi Dinas Pariwisata," beber Johnson Surbakti.
Mereka menyampaikan akan menagih janji Bupati Kabupaten Karo.
"Kami juga mendesak Bupati akan janji-janjinya memperbaiki jalan untuk kelancaran transportasi membawa hasil tani kami ke pekan. Kelancaran transportasi anak sekolah kami yang selama ini selalu terlambat. Karena jalan rusak tak kunjung perbaikan. Kami juga heran, PNS yang bertugas mengutip retribusi sampai 24 jam. Apa PNS sekarang jam kerjanya sampai 24 jam," kata Br Sembiring dalam orasinya.
"Saya pribadi sebagai warga desa ingatkan pihak Dinas Pariwisata tidak kutip retribusi sebelum jalan ini diperbaiki. Saya siap dikubur mati di sini," ujar Opung menambahkan orasinya disambut semangat ratusan warga dan menyuruh aparat Pemerintah Kabupaten Karo hadir dalam unjukrasa tersebut meninggalkan pos retribusi sebagai lokasi unjukras.
Menanggapi masalah tersebut, Plt Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kabupaten Karo, David Girsang didampingi Kepala Dina Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo, Mulia Barus, Camat Merdeka, Terangukur Surbakti, aparat dari Polsek Simpang Empat dan Koramil Simpang Empat merespon tuntutan masyarakat dan mengatakan, bahwa dalam tahun ini (2019) jalan rusak akan diperbaiki.
Namun masyarakat lantas menjawab,
"Bohong dan janji-janji saja,". teriak masyarakat.
"Selama ini saja kami warga yang terus bergotong royong memperbaiki jalan ke DTW Air Panas. Termasuk di depan pos retribusi ini. Kami tidak butuh janji-janji manis," sanggah masyarakat dan menyarankan pihak Pemerintah Kabupaten Karo meninggalkan pos retribusi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo, Mulia Barus saat dimintai konfirmasinya disela-sela unjukrasa di sekitar pos retribusi kepada wartawan mengaku masih mengupayakan solusi mencari jalan keluar dengan OPD Karo.
"Tadi sudah dijelaskan pihak PUPR kepada warga bahwa dalam tahun ini jalan-jalan rusak tersebut akan diperbaiki. Tapi warga tidak percaya, jelas Mulia Barus. (KS).