Cerita Petani Kol Soal Gagal Panen Musim Kemarau di Karo dan Anjloknya Harga Jual Sayur
Petunjuk7.com Petani sayur kol di Desa Semangat, Kecamatan Merdeka, akan terancam gagal panen. Pasalnya, akan kesulitan mendapatkan air. Penyebabnya, saat ini debit air di sejumlah irigasi berkurang karena memasuki musim kemarau.
Demikian disampaikan seorang petani sayur kol, H Tarigan (42) kepada www.petunjuk7.com, Kamis (14/2/2019).
"Pasokan air mulai berkurang, sehingga tanaman kol kami terancam kering," ungkap H.Tarigan.
Lantaran akan kesulitan mendapatkan air, ungkap H.Tarigan, sejumlah petani di Desa Semangat enggan menanam sayur kol dan membiarkan lahan pertanian menjadi terlantar.
"Kami terpaksa menunda menanam kol yang seharusnya sudah di tanam, daripada merugi lebih besar, terpaksa kami biarkan saja dulu kosong. Meskipun rumputnya sudah bertumbuhan," jelas H.Tarigan.
Harga anjlok
Diterangkannya, meskipun saat ini wilayah Kabupaten Karo memasuki musim kemarau, apalagi harga jual sayur kol dan sayuran lainnya anjlok.
"Harga sayuran pun murah sekali. Seperti kol lah contohnya. Harganya Rp800/Kg, cabe hijau Rp6000, cabe merah Rp8000/Kg, kentang Rp4500/Kg dan wortel Rp2000/Kg," ungkapnya.
Selain harga jual sayur anjlok, begitu juga sebagian harga buah.
"Apalagi buah jeruk, kalau jeruk pun harganya cuma Rp5000 sampai Rp 6000/Kg, sementara, untuk modalnya saja pun sudah banyak sekali. Pokoknya sudah hancurlah perekonomian masyarakat Kabupaten Karo ini sekarang," tambah H.Tarigan. (KS).