48 Kasus DBD, Diskes Pekanbaru Imbau Warga Jaga Lingkungan Tetap Bersih
Petunjuk7.com - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, merilis data terbaru terkait kasus Demam Berdarah Dengoue (DBD). Menurut Diskes, pada pekan ke 10 tahun 2018 ini, ditemukan 48 Kasus akibat gigitan nyamuk Aides Aigepty ini.
Adapun rinciannya terdapat di Kecamatan Sukajadi berjumlah; tiga orang, Kecamatan Limapuluh; berjmlah tiga orang, Kecamatan Sail berjumlah; dua orang.
Kemudian, di Kecamatan Bukit Raya berjumlah; delapan orang, Kecamatan Marpoyan Damai berjumlah; tujuh orang, Kecamatan Tenayan Raya berjumlah empat orang, Kecamatan Tampan berjumlah; sepuluh orang dan Kecamatan Payung Sekaki berjumlah; tujuh orang.
Sedangkan untuk Kecamatan Senapelan, Pekanbaru Kota, Rumbai Pesisir dan Rumbai masing-masing berjumlah satu orang. Demikian dikatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr. Zaini Rizaldy Saragih.
Dijelaskan Zaini, kasus tersebut jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama, jumlah kasus DBD mengalami penurunan.
"Jumlahnya mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama. Untuk Tampan menjadi wilayah yang banyak kasus DBD," terangnya, Jumat (16/3).
Hingga saat ini ungkap Zaini, pihaknya belum ada menemukan warga yang terserang DBD meninggal dunia.
Meski begitu, Zaini berharap, peranan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan menjadi prioritas.
"Kita minta masyarakat bersama-sama menjaga lingkungan," imbaunya.
Untuk itu, pihaknya kata Zaini gencar te melakukan sosialisasi gerakan satu rumah satu kader; Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di seluruh kecamatan.
Sebab, pencegahan awal mesti dilakukan dari lingkungan tempat tinggal atau pemukiman warga sendiri.
"Kita terus sosialisasikan satu rumah satu kader jumantik dan menggalakkan 3 M Plus," sebutnya..
Ditambahkannya, saat ini Diskes juga menyediakan bubuk abate. Namun tuturnya, penyemprotan menggunakan fogging bukan cara yang ampuh mencegah penyebaran DBD dan tidak mudah digunakan dengan sembarangan karena pelaksanaanya harus sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Gontong royong dan menjaga lingkungan sekitar merupakan cara yang paling efektif. Karena dapat memutus mata rantai perkembangbiakan serta penyebaran nyamuk Aides Aigepty. Apabila anggota keluarga mengalami gelaja terserang DBD, kita minta segera membawa ke Puskemas terdekat guna mendapatkan pertolongan medis," tutupnya. (Rudi Hermansyah/Kr).