MENU TUTUP

Lira: Diduga Dana Liputan Porprov di Kampar Tidak Transparan, Minta Jaksa Panggil Kadis Infokom

Selasa, 31 Oktober 2017 | 21:58:55 WIB Dibaca : 2679 Kali
Lira: Diduga Dana Liputan Porprov di Kampar Tidak Transparan, Minta Jaksa Panggil Kadis Infokom Ilustrasi.Foto:Liputan6.com
Loading...

Kampar - Pihak Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Kabupaten Kampar mengungkapkan pihak Dinas Informasi Komunikasi (Infokom) Kabupaten Kampar diduga tidak transparan soal anggaran peliputan pada kegiatan cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan saat berlangsungnya Pekan Olah Raga Provinsi Riau (Porprov) IX tahun 2017 yang diadakan di Kabupaten Kampar.

Demikian ditegaskan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lira Kabupaten Kampar, Ali Hawala kepada www.petunjuk7.com, Selasa (31/10).

Ali menjelaskan, kurangnya keterbukaan para panitia yang berperan untuk dana peliputan diduga dan dinilai tersistim yang memanfaatkan situasi anggaran negara bagi Porprov.

Sehingga kata Ali, meminta pihak Kejaksaan Negeri Bangkinang memanggil
Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Kampar, Ir.Nurhasani.

"Kami berharap kepada penegak hukum untuk menindak lanjuti adanya dugaan permainan di Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Kampar," pinta Ali.

Ali menambahkan, anggaran liputan untuk kegiatan masing - masing Cabor  yang dipertandingkan diduga sengaja tertutup tidak transparan mengarah indikasi korupsi.

"Panitia dan Dinas harus terbuka kepada masyarakat bukan main 'kucing - kucing' atau menutup - nutupin anggaran liputan masing Cabor," ungkap Ali. (Rij)









Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dukung Program Pemberdayaan Desa, Babinsa Koramil 09/LB Genjot Pembangunan KDKMP

2

Raih Medali Perak Sea Games 2025, Putra Serka Widodo Ikut Mengharumkan Nama Kabupaten Karo

3

Festival Pesta Mejuah -Juah Tahun 2025 Minim Penonton Dan Terkesan Di Paksakan

4

Pamit Kepada Keluarga Hendak Mancing, Ginting Dinyatakan Hanyut Di Sungai Laubiang

5

Satpol PP Utamakan Pembinaan Humanis Bagi Pedagang Tanpa Izin, Jhon Karnanta: Penindakan Adalah Langkah Terakhir