MENU TUTUP

Kemenangan Trump, Google Bongkar Jaringan Kampanye Rusia saat Pilpres AS

Selasa, 10 Oktober 2017 | 22:32:21 WIB Dibaca : 1886 Kali
Kemenangan Trump, Google  Bongkar Jaringan Kampanye Rusia saat Pilpres AS Foto:BBCindonesia
Loading...

Google menemukan sejumlah bukti bahwa agen Rusia menghabiskan puluhan ribu dolar untuk memasang iklan. Tujuannya untuk mempengaruhi dan menggoyang persepsi publik pada pemilihan presiden Amerika 2016 silam.

Seorang sumber yang dikutip Washington Post menyebutkan sejumlah iklan sengaja disebar untuk mengacaukan informasi di berbagai produk Google, seperti YouTube dan Gmail. Diduga pelakunya tidak sama dengan pihak uang terkait Kremlin yang memasang iklan di Facebook.

Google sendiri menyatakan sedang melakukan penyelidikan terkait hal tersebut. Salah satu caranya, ungkap seorang sumber, adalah dengan menyisir sekelompok pengiklan yang mengeluarkan biaya di bawah 100 ribu dolar

"Kami sudah menetapkan kebijakan iklan yang ketat, termasuk membatasi iklan politik terararh dan melarang iklan terarah yang berdasar ras dan agama. Kami sedang menyelidiki upaya mengelabui sistem kami, dengan bekerja sama dengan para peneliti dan perusahaan lainnya," tulis pernyataan resmi Google.

Awal pekan ini, Microsoft juga menelisik apakah iklan terkait pemilihan presiden Amerika sudah dibeli oleh orang Rusia di mesin pencari Bing mereka. Juru bicara Microsoft kepada Reuters menyatakan belum bisa membagikan informasinya untuk publik.

Pada bulan September, Facebook berhasil mengungkap kampanye yang dananya berasal dari Rusia.

Kampanye itu berisikan pesan-pesan dalam jaringan Facebook yang memecah belah secara sosial dan politik. Total biaya iklannya $100 ribu dolar (Rp1,3 miliar) yang digunakan untuk 3.000 slot iklan periode 2016 hingga Mei 2017.

Intelijen Amerika sendiri sejak awal tahun ini sudah menyampaikan kesimpulan penyelidikan mereka bahwa Rusia berusaha mempengaruhi pemilihan presiden Amerika. Upaya-upaya itu diketahui untuk memenangkan Donald Trump yang berhadapan dengan Hillary Clinton.

Kasus ini sedang diselidiki oleh komite Kongres dan Departemen Kehakiman AS. Di sisi lain, pemerintah Rusia dan Presiden AS Donald Trump membantah semua tuduhan.

Sumbe:BBCindonesia.com

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Longsor di Kawasan Tahura, Arus Lalulintas Berastagi - Medan Macet Total, Kasi Humas Aiptu Budi Sastra Surbakti: Tetap Waspada dan Hati Hati

2

Danramil 05/PY Letda Inf Sahnan Tambunan Hadir Saat Proses Mediasi Siswa SMA N Tiganderket Disaksikan Kacab Wilayah IV

3

Terlibat Dalam Perkelahian, Danramil 05/PY dan Kapolsek Payung Berhasil Memediasi Siswa SMA N 1 Tiganderket

4

Dukung Ketapang, Forkopimda Kabupaten Karo Launching Gugus Tugas Polri Program Prabowo dan Gibran

5

Prajurit Batalyon 125/Si