Satpol PP Kabupaten Karo Gelar Razia Administrasi Bersama TNI Polri Untuk Antisipasi Gangguan Ketertiban Selama Ramadhan

Petunjuk7.com, KARO [ Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Karo didampingi TNI Polri dan kepala lingkungan kembali menggelar razia Kartu Tanda Penduduk (KTP) guna mengantisipasi potensi gangguan ketertiban selama bulan Ramadan 1446 H/2025 M.

Kepala Satpol PP Kabupaten Karo Gelora Fajar Purba menyebutkan bahwa razia dilakukan di lokasi rumah kos - kossan, tempat hiburan malam yang diduga menjadi tempat prostitusi dan aktivitas ilegal, seperti kawasan Berastagi, Kabanjahe dan tempat lainya.

"Razia KTP sudah kita lakukan beberapa hari lalu. Ada beberapa orang yang kita amankan karena terbukti bukan warga Kabupaten Karo," ujar Gelora Fajar Purba, Sabtu 22/3/2025.

Bagi warga yang terjaring dan bukan penduduk setempat, pihaknya akan mengambil sejumlah tindakan.

"Sebagai tahap awal, kami melakukan pendataan dan memberikan peringatan. Jika ada yang mengaku bekerja di Kabupaten Karo dan sudah lama tinggal di sini, mereka diminta segera mengurus perubahan administrasi kependudukan," jelasnya.

Selain razia KTP, Satpol PP juga akan melakukan razia minuman beralkohol. Operasi ini dilakukan dengan berkoordinasi bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) serta Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Karo. 

Ditempat terpisah, Anjel Tarigan mengatakan, saya pemilik rumah kos - kosan yang berada di Kota Berastagi sangat mendukung atas apa yang dilaksanakan Satpol PP bersama TNI Polri dalam melaksanakan razia untuk pemeriksaan administrasi warga yang berada di Kabupaten Karo.

" Kami berharap kepada Satuan Polisi Pamong Praja bersama TNI Polri supaya memeriksa juga ke kampung - kampung sana, karena di kampung - kampung itu pun banyak juga pendatang yang jelas asal usulnya, arti engak jelas asal usulnya saya bilang, banyak juga pendatang tersebut yang tidak mempunyai ktp atau administrasi lainya. 

Jadi harapan saya ya, periksa jugalah administrasi pendatang yang berada di luar Kota Berastagi dan Kota Kabanjahe, karena apapun ceritanya, pendatang tersebut lebih banyak di perkampungan daripada di kota ini," ucap Anjel Tarigan.

 

Laporan : Surbakti