Pekanbaru - Delapan warisan budaya milik Provinsi Riau yang terdiri: Tunjuk Ajar Melayu, Sijobang Buwong Gasiobg, Silat Perisai, Zapin Api, Zapin Meskom, Manongkah, Perahu Baganduang dan Batobo, lolos sertifikasi WBTB (Warisan Budaya Tak Benda) Indonesia.
"Jika warisan budaya sudah masuk WBTB dengan sertifikasinya, maka negara tetangga tidak akan mudah mengklaim sebagai warisan budaya mereka. Dan WBTB Indonesia merupakan syarat mutlak dalam pengusulan warisan budaya dunia di UNESCO," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Yoserizal Zein di Pekanbaru, Senin.
Dikatakan Yose, delapan Warisan Budaya Melayu Riau lolos sidang penetapan WBTB Indonesia di Jakarta. Untuk penetapan WBTB Indonesia, dilaksanakan sedikitnya empat kali sidang di depan 15 orang tim ahli dari berbagai bidang kebudayaan. Dalam sidang sidang, setiap provinsi harus melengkapi foto, video dan kajian tentang warisan budaya.
"Sebetulnya Dinas Kebudayaan juga mengajukan beberapa kuliner, tapi karena tidak dilengkapi dengan kajian akademis, maka kuliner belum lolos," ujar Yoserizal yang juga menjabat sebagai Pelaksana tugas Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Riau itu.
Sebagai informasi, sebelumnya sepuluh warisan budaya Melayu Riau sudah mendapat serfikat. Untuk tahun ini sertifikat akan diserahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI kepada Gubernur Riau pada Oktober atau November 2017 di Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Pemprov Riau, kata dia, memiliki warisan budaya tak benda mencapai ribuan warisan yang berada di kabupaten/kota atau di empat sungai besar.
"Namun belum disertifikasi karena minimnya kajian tentang itu," sebutnya.
Pihaknya bersama satuan kerja terkait berupaya melakukan kajian, sehingga nantinya ribuan warisan budaya tak benda itu mendapat pengakuan secara akademis dari Kemendikbud RI.
"Pak gubernur sangat mendukung upaya mendapat pengakuan seperti WBTB ini," ungkap Yose. (antara.com)