• Follow Us On : 
Belajar Tatap Muka di Karo: Ada  Sepakat Prokes Diperhatikan Sekolah, Ada Orang Tua Masih Khawatir Tampak. para orang tua siswa/i saat menerima rapor di SMAN 1 Berastagi, Sabtu (19/12/2020). Foto: KS

Bumi Turang

Belajar Tatap Muka di Karo: Ada Sepakat Prokes Diperhatikan Sekolah, Ada Orang Tua Masih Khawatir

Ahad, 20 Desember 2020 - 18:12:02 WIB
Dibaca: 2269 kali 
Loading...

Petunjuk7.com - Para orang tua siswa - siswi di Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara menanggapi rencana belajar tatap muka yang digelar pada Januari 2021 mendatang

Ada yang sepakat dengan rencana itu. Meski dengan syarat, para guru memperhatikan penerapan protokol (prokes) kesehatan selama siswa - siswi berada di sekolah.

Namun, ada juga yang masih khawatir melepas buah hatinya mengikuti proses belajar ke sekolah karena pandemi Covid-19 yang masih melanda.

"Asal penerapan protokol kesehatan benar-benar diperhatikan oleh pihak sekolah, saya tidak masalah dilakukan KBM tatap muka," ujar seorang orangtua siswa yang bernama Arianto kepada wartawan, di sela - sela menerima rapor anaknya di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Berastagi, Sabtu (19/12/2020).

Arianto  mengaku tak khawatir melepas anaknya ke sekolah asal aktivitas belajar tatap muka digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat seperti yang dianjurkan pemerintah.

Menurutnya, butuh adaptasi menerapkan belajar online yang selama ini dijalani. Sebab, dirinya tak pernah mengecap belajar secara online.

Adaptasi itu di antaranya, menyediakan pulsa internet, ponsel, hingga mendampingi anak menyelesaikan tugas sekolah.

"Pembelajaran daring pakai handphone, malah buat anak makin sering main game pakai handphone, bingung juga," keluh Arianto .

Orangtua lainnya, Dosma Ginting juga tak keberatan jika belajar tatap muka digelar. Apalagi, anaknya sempat mengatakan ingin kembali belajar di sekolah. Karena anaknya sering bercerita ingin bertemu teman - teman dan para guru.

"Insya Allah selama protokol kesehatan diterapkan, saya sendiri tidak terlalu khawatir. Namun guru dan pihak sekolah harus mengawasi penerapan protokol kesehatan ," ucap Dosma.

Di tempat berbeda disampaikan orangtua siswa lainnya, Retno Saragih  yang khawatir jika belajar tatap muka digelar saat pandemi Covid-19 belum berakhir.

Meski ada jaminan penerapan protokol kesehatan ketat dari sekolah, Retno tak berani mengambil risiko mengizinkan anaknya yang masih duduk di sekolah dasar itu.

"Namanya anak - anak, siapa tahu pas di sekolah nanti tiba - tiba buka face shield atau masker saat bercanda dengan teman-temannya, kan kita tidak tahu," kata Retno.

Sekolah Mulai Bersiap

Sejumlah sekolah di Kabupaten Karo mulai bersiap menanggapi wacana belajar tatap muka pada Januari 2021. 

Aktivitas terlihat di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Berastagi  yang terletak di Kelurahan TL Mulgap II Berastagi dan Kelurahan Gundaling I Berastagi, Kabupaten Karo .

Sejumlah fasilitas pendukung protokol kesehatan sudah tertata rapi di sekolah itu. Wastafel pencuci tangan, bilik disinfektan, dan thermo gun telah disiapkan.

Kepala Sekolah SMA N 1 Berastagi Albred Colia mengatakan, pihaknya sudah siap menerapkan belajar tatap muka.

"Termasuk siswa dan guru, harus menggunakan masker dan face shield selama di sekolah. Intinya, kami sudah siap bila KBM tatap muka dilaksanakan," ujar Albert Colia kepada wartawan.

Meski sekolah sudah siap, penerapan belajar tatap muka tak serta-merta dilakukan. Satgas Covid-19 Propinsi Sumatra Utara kususnya Kabupaten Karo mengecek kelayakan sekolah dalam menyelenggarakan belajar tatap muka.

Sekolah yang dinilai layak akan melaksanakan tahapan uji coba pada awal tahun 2021 .

"Kalau saya pribadi sepakat KBM tatap muka dilaksanakan, sebab kemarin juga ada jajak pendapat bagi orangtua murid di beberapa sekolah di Kabupaten Karo kususnya di SMA N 1 Berastagi. Kebanyakan memang setuju KBM tatap muka kembali dilaksanakan," kata Alberd Colia

"Asal penerapan protokol kesehatan diperhatikan sekolah, saya tidak masalah belajar tatap muka," sebut Alber Colia menerikan ucapan para orang tua anak didik.

Untuk menerapkan protokol kesehatan, pihak sekolah membentuk tim yang terdiri dari guru dan staf. Tim itu bertugas mengingatkan penerapan protokol kesehatan di sekolah.

"Jadi nanti kalau ada siswa dan guru yang kurang tepat pakai masker atau face shield-nya, akan kita ingatkan. Timnya ada, cuma tetap melibatkan semua guru yang ada di sini," jelas Albert Colia.

Untuk membahas wacana belajar tatap muka, tambahnya, ia dan Ketua Komite SMAN 1 Berastagi rencana mengadakan rapat pada tanggal 23 Desember 2020..

"Kami akan rapatkan kembali tentang rencana  kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka. Ini harus betul - betul di rapatkan dulu. Apakah masuk secara bergantian atau daring selama 5 hari dan satu hari tatap muka. Itu nanti kita rapatkan kembali," tandas Kepala SMAN 1 Berastagi ini. (KS).



Loading...

Akses petunjuk7.com Via Mobile m.petunjuk7.com
TULIS KOMENTAR
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Loading...
KABAR POPULER