• Follow Us On : 
Berlubang, Pengendara Ini Sebut Ada Bahu  Jalan Nasional:  Kabanjahe - Tiga Panah Rawan Lakalantas Kondisi bahu jalan di ruas jalan nasional: dari arah Kabanjahe - Tiga Panah, menuju Pematang Siantar persisnya di kilo meter 86-87, Rabu (19/2/2020. Foto: KS

Bumi Turang

Berlubang, Pengendara Ini Sebut Ada Bahu Jalan Nasional: Kabanjahe - Tiga Panah Rawan Lakalantas

Rabu, 19 Februari 2020 - 22:50:00 WIB
Dibaca: 1802 kali 
Loading...

Petunjuk7.com - Terdapat dibeberapa titik akses jalan nasional: arah dari Kabanjahe - Tiga Panah, menuju Kabupaten Pematang Siantar, Propinsi Sumatra Utara mengalami kerusakan, dan berlubang. Ditaksir, kedalaman lubang mencapai satu (1) meter.

Lantaran berlubang, jika memasuki musim penghujan, air menutupi lubang dan air juga mengalir di lubang.

Permandangan ini persisnya berada di kilo meter 86 - 87 di jalur jalan nasional tepatnya di sekitar Pengkih, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo. Tentu, dikhawatirkan rawan kecelakaan lalu lintas ( Lakalantas) bagi para pengendara yang menggunakan akses jalan nasional tersebut.

Bahu jalan di daerah ini ada puluhan titik rusak, dan pinggir aspal jalan terdapat lubang - lubang ditaksir kedalamannya mencapai 1 meter.

Akibat bahu jalan yang rusak, jalan nasional ini dinilai kategori sempit, apalagi, untuk ukuran mobil truk maupun bus penumpang.

Dibeberapa titik, posisi jalan, ada menikung dan ada menanjak. Sehingga membuat ruas jalan ini harus ektra hati - hati bagi pengendara saat melewatinya.


Demikian diungkapkan oleh dua orang pengendara mobil yang bernama Jon Ginting (43) dan Marlin S (31) saat itu melintas disana, kepada wartawan, Rabu (19/2/2020),

Mereka mengaku takut melintas di jalan tersebut, terlebih-lebih saat berpapasan dengan mobil truk atau bus penumpang.

"Truk dan bus umumnya enggak mau mengalah. Sebab, mereka menghindar juga supaya enggak masuk beram (bahu jalan). Kalau tidak berhati-hati saat papasan dengan truk atau bus, bisa-bisa kita yang masuk beram," kata pengendara mobil ini, Rabu (18/2).

Dijelaskannya, bahwa pengendara lainnya menyebut, kondisi jalan semakin berbahaya saat turun hujan. Ditambah lagi, karena jalan minim fasilitas penerangan saat malam hari.

"Kalau malam, beram tak kelihatan, makanya sering terjadi mobil terjebak ke dalam beram," katanya.

Ditambahkannya, saat hujan melanda daerah itu, bahu jalan ini menjadi replika sungai karena air dengan deras mengalir di bahu jalan sehingga menakutkan pengendara yang berharap pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) wilayah II Sumatera Utara melakukan perbaikan dan penimbunan beram jalan yang tampak memiliki kedalaman. (KS).




 



Loading...

Akses petunjuk7.com Via Mobile m.petunjuk7.com
TULIS KOMENTAR
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Loading...
KABAR POPULER