Petunjuk7.com - Kongres PSSI 2019telah tuntas. Forum menyepakati Joko Driyono menjadi Plt ketua umum dan terbentuknya Komite Ad Hoc Integritas.
Kongres Tahunan PSSI berlangsung di Sofitel Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019). Pada awal agenda ini, Edy Rahmayadi lebih dulu menyatakan mundur sebagai Ketua Umum PSSI di awal pidatonya.
Keputusan itu membuat kongres yang dimulai pada Pukul 10:00 WITA sempat break sekitar 30 menit. Selepas itu, kongres kembali berlangsung sampai Pukul 16:00 WITA dan menghasilkan beberapa putusan.
"PSSI selesaikan Kongres Tahunan. Forum kongres menyatakan Plt Ketua Umum saya jalankan sebagaimana statuta," kata Joko dalam konferensi pers.
"Kongres setuju laporan aktivitas dan laporan keuangan PSSI. Berikutnya, kongres dengarkan paparan program PSSI tahun 2019 dan persetujuan sekaligus anggarannya. Penyampaian paparan dari PT LIB dan FFI (Federasi Futsal Indonesia), baik untuk aktivitas 2018 maupun program 2019," dia menambahkan.
"Kongres meng-endorse (mengesahkan) tentang terbentuknya komite Ad Hoc integrity. Sebagaimana disampaikan sebelumnya. PSSI perlu mengatur struktur, fungsi, timeline, dan masa bakti Komite Ad Hoc integrity. Ahmad Riyad dan waketum Azwan Karim," Joko menjelaskan.
"Dalam waktu paling lambat dua minggu ke depan akan dilengkapi tiga sampai lima anggota yang dimunculkan oleh ketua dan wakil ketua Komite Ad Hoc integrity, dikonsultasikan dengan Exco untuk ditetapkan," dia menegaskan.
Komite Ad Hoc Integrity itu dideklarasikan untuk menumpas pengaturan skor di sepakbola. Saat ini, PSSI memang tengah dirundung persoalan pengaturan skor. Diua petinggi PSSI, Johar Lin Eng dan Dwi Irianto alias Mbah Putih, menjadi tersangka.
"Komite ini mengemban tugas yang sangat penting. Fokus menjaga integritas sepakbola sebagaimana dinamika sekarang dilihat oleh kita semua memerangi pengaturan skor, manipulasi pertandingan dst," kata Jokdri.
"Kongres setuju inisiatif PSSI bentuk lembaga independen yang kaitannya dengan wasit profesional khususnya untuk Liga 1 dan Liga 2. Lembaga ini sekurang-kurangnya ada tiga layer. Pertama menyangkut sistem dan infrastrukturnya, manajerial membutuhkan expert dan paling mendasar adalah SDM, yaitu perangkat pertandingan itu sendiri," ujarnya.
"Kami berharap 2019-2020 tantangan bisa dilalui dengan dukungan dari stakeholder sepakbola," ujar Joko penutup pidatonya.
Sumber:Detik.com
Editor:Hap