• Follow Us On : 
Tahun 2019, Bersejarah Kemajuan Antariksa Gambar baru Ultima Thule (kanan), ditampilkan dalam konferensi pers di APL, Laurel, Maryland (1/1). Dari kiri: peneliti utama Alan Stern, manajer operasi Alice Bowman, insinyur sistem Chris Hersman, dan ilmuwan proyek Hal Weaver. Foto:AP/Voaindonesia.com

Tahun 2019, Bersejarah Kemajuan Antariksa

Jumat, 04 Januari 2019 - 22:03:36 WIB
Dibaca: 1627 kali 
Loading...

Petunjuk7.com - Tahun ini diperingati 50 tahun langkah pertama manusia di bulan. Oleh karena itu sudah sepantasnya ada sejumlah proyek menarik yang mendorong kita untuk kembali menjelajahi antariksa.

Persis pada Hari Tahun Baru lalu Badan Nasional Aeronautika dan Antariksa (NASA) menerima foto-foto yang sangat menakjubkan dan bersejarah, yakni foto-foto Ultima Thole obyek terjauh yang pernah diselidiki oleh manusia, yang berjarak 6,5 miliar kilometer dari Bumi, pada Sabuk Kuiper di tepi luar tata surya kita.

“Boleh saja kita tertawa, tetapi itu adalah gambar yang lebih baik daripada yang kita dapatkan sebelumnya. Inilah dia…kita temukan Ultima!,” komentar Alan Stern, ilmuwan dari New Horizons Project.

Gambar-gambar itu, yang akan menjadi lebih baik seiring dengan berjalannya waktu, adalah milik pesawat antariksa New Horizons.

“Saya benar-benar terilhami dan sangat gembira bisa mengenal semua orang yang bekerja di semua bagian yang berbeda dalam proyek ini,” jelas Brian May, astrofisikawan dan gitaris grup musik Queen yang juga merupakan seorang ilmuwan yang berpartisipasi dalam New Horizons Project (Proyek Cakrawala Baru).

Tetapi penerbangan ke Sabuk Kuiper bukanlah satu-satunya pencapaian yang diharapkan. Sebuah kemitraan swasta dan publik antara NASA, Boeing dan SpaceX dijadwalkan akan melakukan uji terbang berawak pada bulan April dengan pesawat Antariksa Crew Dragon, yang suatu hari nanti diharapkan bisa membuka jalan bagi pariwisata antariksa.

“Bersama-sama kami melakukan tugas untuk menyediakan kemampuan menerbangkan kru kami dengan roket dan pesawat antariksa buatan Amerika dari bumi Amerika menuju ke Stasiun Antariksa Internasional. Jadi, kami tidak lagi harus bergantung pada Rusia untuk membawa kru kami ke antariksa,” jelas Bob Cabana dari NASA.

Perusahaan Virgin Galactic juga ingin bersaing dalam bisnis pariwisata antariksa. Kendaraan antariksa berawaknya sedang dalam tahap akhir pengujian tahun ini.

“Saya akan naik, dan kemudian setelah saya, penumpang yang bersedia membayar dan yang ingin menjadi astronot akan mengikuti jejak saya. Saya berharap pada tahun-tahun mendatang banyak orang yang sekarang menonton program ini akan ikut dalam perjalanan ke antariksa dan menjadi astronot,” jelas Richard Branson dari Virgin Galactic.

Tahun ini juga menandai beberapa upaya baru untuk kembali ke bulan. Israel diperkirakan akan meluncurkan wahana seukuran mesin cuci ke bulan pada Februari mendatang. India dan China juga memiliki pesawat yang dijadwalkan untuk mendarat di bulan dalam beberapa bulan mendatang.

“Itu adalah satu langkah kecil bagi seseorang, tetapi merupakan satu lompatan raksasa bagi umat manusia,” kata mendiang Neil Amstrong, astronot Amerika yang telah menjejakkan kakinya di bulan.

Lima puluh tahun setelah manusia untuk pertama kalinya berjalan di bulan, 2019 mungkin akan dikenang sebagai tahun ketika manusia membuat kemajuan nyata untuk mencapai tempat yang lebih jauh, lebih cepat, dan lebih permanen di luar Bumi. 

Sumber:Voaindonesia.com
Editor:Hap



Loading...

Akses petunjuk7.com Via Mobile m.petunjuk7.com
TULIS KOMENTAR
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Loading...
KABAR POPULER