MENU TUTUP

Pertengahan Tahun 2021 Petani Di Karo Dapat Kado Istimewa, Harga Pupuk Meroket

Ahad, 19 September 2021 | 10:33:46 WIB Dibaca : 2132 Kali
Pertengahan Tahun 2021 Petani Di Karo Dapat Kado Istimewa, Harga Pupuk Meroket Toko Pengencer Pupuk Bersubsidi
Loading...

Petunjuk7.com [ Petani di beberapa wilayah Kabupaten Karo menjerit. Pasalnya, mereka kebingungan mencari Pupuk Bersubsidi seperti Urea , Sp 36 , ZA , Npk Phonsa dan Organik .

Saat ini pupuk minim sejak beberapa pekan terakhir, yang ada tinggal Pupuk Non Subsidi dengan harga begitu tinggi, hingga di rasa tak seimbang dengan hasil panen yang diperoleh.

Informasinya, Pupuk Bersubsidi ditingkat kelompok tani ada. Namun tidak bisa mencukupi kebutuhan para petani.

“Seperti halnya di toko penyalur, tetapi harga pupuk urea non subsidi harganya sampai 320.000 per 50 Kg,” Ungkap Adi Tarigan , petani Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo  ke awak Media, Minggu 19/09/2021.

Lain halnya dengan Putra, warga Desa Gurusinga menyampaikan kalau harga Pupuk Urea Bersubsidi rendah harganya, sebab sudah ada patokan harga yang ditentukan saat mau membeli, yaitu Urea Rp120 .000, Pupuk Z.A Rp 85.000, Ponska Rp125 .000 dan Sp 36 130.000.

“Harga pupuk non subsidi saat ini yaitu Rp 285.000 per 50 Kg, TSP Rp 500.000 per 50Kg , ZA Rp 190.000 per 50 Kg , Organik Rp 90.000 per 50 kg dan NPK Rp 495000 per 50 Kg,” Cetus Putra.

Awak media, mencoba menemui ketua kelompok tani yang berada di Kecamatan Berastagi Ginting . Ia menjelaskan tentang informasi kuota Pupuk Bersubsidi saat ini terbatas.

Menurut Ginting , mulai bulan ini kalau menebus pupuk harus menggunakan kartu tanda penduduk karena kartu tani belum keluar. 

“Kartu tani dari awal belum bisa dipakai, sebab belum bisa dijalankan sistemnya dan terbatas pembeliannya,” Ujar ketua kelompok tani.

Kalau membeli pupuk harus pakai kartu tani nantinya. Cuma sekarang masalahnya sedikit dan terbatas,” Jelasnya.

Masih menurut Ginting , petani saat ini semakin tercekik masalah pupuk, dan keberadaannya semakin susah. Sebab harga jual hasil pertanian macam wortel   cabe juga tidak naik.

“Harga panen kalau jadi wartel cuma Rp 1500 per Kg, ditambah saat mau cari pupuk sangat sulit dan saat panen harganya tidak naik,” Pungkas Ginting. 

Para petani yang berada di wilayah Kabupaten Karo berharap ke pemerintah pusat, supaya Pupuk Bersubsidi tidak di kurangi.

Kini para petani resah dan curiga adanya penyimpangan pupuk bukan pada petani, tapi pada para pemilik modal, dan petani tidak pernah menimbun.

Awak media mencoba menghubungi salah satu Dinas Pertanian Kabupaten Karo melalui nomor selulernya. Namun masih belum ada jawaban yang pasti. “Nanti saya kirimkan ke Kasi yang membidangi pupuk ya,” Ungkapnya.

Meski ada anjuran memakai Pupuk Organik yang memang diakui bagus. Tapi petani sangat sulit menerapkan saat ini, dan kini petani butuh solusi dari pemerintah, bukan janji-janji manis.

Menurut para petani, Pupuk Organik untuk campuran memang bisa. Tapi untuk menggantikan Urea , NPK dan ZA  rasanya tidak mungkin, karena petani saat ini telah bergantung pada Pupuk tersebut  .

Laporan : Sekilap 

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Komsos Dengan Warga, Babinsa Koramil 05/PY Juga Rutin Pantau Wilayah Binaan

2

Demi Menjalin Hubungan Baik, Babinsa Koramil 09/LB melaksanakan Komsos Dengan Warga Binaan

3

Tanpa Pemberitahuan, Presiden Jokowi Tiba Tiba Datang Ke Berastagi, Dandim 0205/TK : Kunjungan Presiden Aman Dan Kondusif

4

Shalat Ied Idul Fitri 1445H, Kodim 0205/TK Berjalan Khusuk dan Khidmat, Dandim Letkol Inf Ahmad Afriyan Rangkuti Ucapkan Selamat Idul Fitri

5

Warga Tanjung Balai Ditangkap Satresnarkoba Polres Tanah Karo di Kampung Dalam Kabanjahe Karena Si Putih