MENU TUTUP
Bumi Turang

Cerita Petani Saat Hujan Abu Vulkanik Sinabung Merusak Tanaman, Rugi dan Tidak Bisa Dipanen

Senin, 24 Agustus 2020 | 22:11:34 WIB Dibaca : 2536 Kali
Cerita Petani Saat Hujan Abu Vulkanik Sinabung Merusak Tanaman, Rugi dan Tidak Bisa Dipanen Buah jeruk milik petani di Desa Ujung Tran mulai berjatuhan dari batangnya karena abu vulkanik Sinanbung merusak tanaman tersebut, Senin (24/8/2020) siang. Foto: KS
Loading...

Petunjuk7.com - Lahan pertanian dan perkebunan warga di sejumlah wilayah Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara di Kecamatan Merdeka dan Naman Teran terpapar pasir dan abu vulkanik dari erupsi lGunung Sinabung. Dampaknya, para petani mengaku merugi karena tanaman jadi rusak .

"Tanaman jeruk saya sebenarnya sudah memasuki musim panen. Tapi belum sempat dipanen sudah rusak terkena hujan abu Gunung Sinabung " tujar seorang petani di Desa Ujung Tran, Kecamatan Merdeka yang bernama M Surbakti kepada wartawan, Senin (24/8/2020) siang.

M Surbakti menceritakn soal hasil panennya saat ini mengalami penurunan karena produktivitasnya yang berkurang. Sebab banyak jeruknya menjadi rusak, ditambah harga jualnya anjlok.

"Ini kebanyakan sudah tidak laku. Sudah tidak bisa diselamatkan karena di wilayah sini susah air sehingga saya tidak bisa menyemprot jeruk yang terkena abu vulkanik," kata dia.

"Saya mewakili masyarakat Desa Ujung Tran ini meminta kepada Pemkab Karo tolonglah perhatikan nasib kami ini. Sudah hampir 90 persen hasil tani kami tidak lagi bisa di panen," harap M Surbakti.

Selain M Surbakti, Mburak Ginting juga mengalami hal sama. Ia petani lain di wilayah Desa Namanteran juga mengalami gagal panen akibat tanamannya rusak tertutup abu vulkanik .

"Kentang, cabe, tomat dan kol ini mati, sepertinya sudah tidak bisa dipanen. Jadi ya harus ditanam lagi nanti," Mburak yang merupakan petani di Desa Naman Teran, Kecamantan Naman Teran.

Selain tanaman sayurnya, Mburak  mengaku hujan abu Gunung Sinabung  juga menutupi kawasan pemukimannya yang berada tidak jauh dari lahan pertanian tersebut.

"Di rumah abunya lumayan tebal, itu juga menganggu aktivitas kami. Tapi rasanya saya lebih nyaman di rumah. Belum perlu mengungsi. Dari pemerintah juga belum ada imbauan," kata Mburak.

Begitu juga pengakuan daro Wira Tarigan. Warga Kecamatan Namanteran mengalami kerugian sekitar Rp25 juta karena tanaman seperti jeruk, sawi dan kol yang ditanamnya gagal panen akibat terpapar abu vulkanik Gunung Sinabung.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Ir Metehsa Purba ketika di konfirmasi wartawan melalui via ponselnya, mengatakan, "bantuan untuk lahan pertanian sudah kita usulkan bersama BPBD Kabupaten Karo , pasca erupsi," katanya.

"Kemarin pun langsung kita data semuanya, dan langsung kita usulkan. Jadi dalam waktu dekat ini, ada kunjungan Pak Menteri Pertanian ke Kabupaten Karo. Mudah - mudahan nanti kedatangan beliau ini bisa membawa angin sorga untuk kita semuanya khususnya kepada petani yang terdampak akibat erupsi Gunung Sinabung ini," ucap Matehsa. (KS).

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Peringatan Nuzulul Qur'an di Masjid Baiturrahiim Gongsol Kecamatan Merdeka di Hadiri Anak Penghapal Qur'an 30 Juz

2

Kapolsek AKP Dedy Ginting Sambangi SMAN 1 Simpang Empat, Sekaligus Rekrutmen Calon Polri Tahun 2024

3

Pastikan Aman dari PMK Jelang Lebaran, Babinsa Koramil 02/Tigapanah Cek Langsung Pasar Hewan

4

Kondisi Jalan Di Kota Berastagi Memprihatinkan, Kominfo Leonardo Surbakti: Perbaikan Jalan Tersebut Sudah Terjadwal

5

Danrem 023/KS tutup TMMD ke-119," Sekaligus menyerahkan Mesin Pemipil dan Pengering Jagung serta Sembako kepada Masyarakat