Sekilas Cerita Warga Soal Desanya yang Rawan Bencana Longsor di Ujung Teran
Petunjuk7.com - Hidup dilereng gunung memang lebih alami dibanding ditengah perkotaan. Tentu, menghirup segar yang ditumbuhi hijaunya pepohonan nan rindang.
Namun, tinggal di bebukitan kawasan pegunungan bukan tanpa risiko. Apalagi, hadirnya tantangan terhadap ancaman bencana alam, terutama tanah longsor yang selalu mengintai pemukiman warga atau khususnya para pengendara berada di kawasan rawan bencana alam.
Sehingga guna mengantisipasi bencana alam tersebut, dan menghilangkan rasa keresahan, untuk itu pula mayoritas warga di Desa Deram dan Desa Ujung Teran, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara, kala musim penghujan tiba, kerap terjadi bencana tanah longsor, meski masih dalam kategori "kecil" alias tidak menimbulkan korban jiwa.
Namun, diperkirakan tidak terhitung berapa jumlah kerugian material yang diderita oleh sejumlah warga yang memiliki lahan perladangan kadang sudah ditanam, diterjang longsor.
Belum lagi kerusakan infrastruktur, hingga akses jalan desa yang rusak parah membuat aktivitas sosial, ekonomi, hingga pendidikan penduduk terganggu.
"Kalau hujan tiba, apalagi kalau deras, kami sudah siap-siap. Untuk cepat pulang ke rumah, baik dari kota maupun dari kebun. Karena kami takut jalan ke desa kami ini bisa terputus di terpa longsor . Tanah longsor bisa saja tiba-tiba datang," ungkap seorang warga Desa Ujung Teran, A.Ginting kepada wartawan di lokasi bekas tanah longsor, Rabu (18/12/2019).
A.Ginting cerita, bahwa bencana anah longsor sudah "akrab" dengan mayoritas penduduk di pegunungan ini.
"Kontur tanah yang berbukit dan berkapur menjadikan kawasan ini rawan bencana longsor," terangnya.
Sedangkan, Kepala Desa Ujung Teran Solen Sinulingga dimintai tanggapannya terkait masalah tersebut, kepada wartawan, mengatakan, "saya mewakili masyarakat desa ini meminta kepada Pemkab Karo agar membuat bronjong di lokasi longsor ini," pintanya.
"Karena setiap terjadi musim hujan , jalan ini sudah pasti menjadi langganan longsor . Apalagi pada bulan Desember ini. Setiap hari turun hujan. Karena jalan ini, salah satunya jalan alternatif menuju ke Kabupaten Langkat maupun masyarakat desa ini ketika mau ke pasar bawa hasil taninya. Masyarakat selalu melewati jalan ini. Memang dari Desa Deram pun bisa ke Berastagi, tapi kalau di bandingkan ada dua kali lipat jauhnya . Makanya, kami berharap kepada Pemkab Karo agar membuat bronjong supaya tidak terjadi longsor yang lebih besar dari pada ini," tandas Solen Sinulingga. (KS).