MENU TUTUP

Situs Bersejarah Peninggalan Zaman Hindu di Desa Tanjung Pulo Kurang Diperhatikan, Lantas Kenapa?

Selasa, 23 Juli 2019 | 13:06:36 WIB Dibaca : 4065 Kali
Situs Bersejarah Peninggalan Zaman Hindu di Desa Tanjung Pulo Kurang Diperhatikan, Lantas Kenapa? Kondisi situs bersejarah masuknya Hindia ke Karo, terbengkalai tanpa kepedulian pihak dinas terkait, Selasa (23/7/2019). Foto:KS
Loading...

Petunjuk7.com - Situs peninggalan zaman Hindia (Hindu) berupa kerajaan, yang terletak di Desa Tanjung Pulo, Kecamatan Tiganderket Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara, saat ini kondisinya kurang terawat atau terbengkalai.

Apalagi, layaknya rumah kosong tanpa penghuni, sudah pasti akan rusak lambat laun tergerus oleh waktu.

Tentunya, akibat tanpa perawatan kurang diperhatikan, sehingga membuat situs bersejarah ini yang konon merupakan sebagai "jejak" masuknya agama Hindu ke Karo, akan sirna lambat laun hanya menjadi cerita belaka. Lantas Kenapa (?).

Memang, tanpa mengetahui pasti jelas masuknya Hindia pada tahun berapa masehi. Karena lenyap dimakan usia, dan ditelan bumi. Berharap pada penelitian arkeologi yang akan terjun guna meneliti situs bersejarah tersebut.

Tidak terawatnya situs bersejarah Hindu tersebut, pantauan www.petunjuk7.com pada Selasa (23/7/2019) di Desa Tanjung Pulo, tampak semak belukar setinggi bahu orang dewasa mengitari kawasan situs peninggalan zaman Hindia tersebut.

Selain itu, tembok yang kokoh, layaknya sebuah pintu masuk kerajaan berikut dengan ukiran senantiasa diselimuti lumut yang tampak sudah menyerupai warna kecoklatan. Begitu juga dengan sebuah tiang patung yang terdapat di dalamnya.

"Dari sejak aku sekolah dan mengetahui adanya situs bersejarah ini ada di kampungku, ku rasa tak pernah ada perawatan soal situs candi bersejarah zaman India ini," ungkap warga sekitar yang bernam Jekin Sembiring Depari menjawab www.petunjuk7.com, Selasa (23/7/2019).

"Kalaupun kita tanya bapak kita tahun berapa masehi masuknya Hindia ke Karo, pastinya tidak akan ada yang tau. Sebab tidak ada lagi yang perduli. Info yang diwariskan bulang (kakek) nini (nenek) kita seakan lenyap ditelan bumi begitu saja. Apa lagi generasi sekarang, manalah tahu.Lihat saja, jangankan buat dibersihkan situs candi Hindia ini, sebuah tanda papan pemberitahuan bahwasanya ini adalah tempat bersejarah, tidak ada dari Pemkab Karo. Jadi bila Pemerintah tidak peduli, bagaimana warga juga mau menjaganya. Jadi wajar, bila masyaraka tpun engan melestarkian dan menjaga situs ini. Takutnya, kita bersihkan, malah dituding pula kita merusak situs ini. Jadi serba salah. Ya, beginilah jadinya, seperti kita lihat," tutupnya.

Laporan:KS



 

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Longsor di Kawasan Tahura, Arus Lalulintas Berastagi - Medan Macet Total, Kasi Humas Aiptu Budi Sastra Surbakti: Tetap Waspada dan Hati Hati

2

Danramil 05/PY Letda Inf Sahnan Tambunan Hadir Saat Proses Mediasi Siswa SMA N Tiganderket Disaksikan Kacab Wilayah IV

3

Terlibat Dalam Perkelahian, Danramil 05/PY dan Kapolsek Payung Berhasil Memediasi Siswa SMA N 1 Tiganderket

4

Dukung Ketapang, Forkopimda Kabupaten Karo Launching Gugus Tugas Polri Program Prabowo dan Gibran

5

Prajurit Batalyon 125/Si