Jelang Pilpres: Prahara PKS Bisa 'Gembosi' Prabowo
Petunjuk7.com - Beberapa waktu belakangan ini, konflik internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) makin memanas. Konflik PKS yang terjadi ditenggarai antara Fahri Hamzah dengan Presiden PKS Sohibul Imam.
Mungkin kah konflik antar kedua pejabat partai itu bisa 'menggembosi' calon presiden (capres) yang mereka usung?
PKS sendiri memang belum memastikan dukungan capresnya di Pilpres tahun depan. Namun di beberapa kesempatan sejumlah elite PKS siap mendukung pencapresan Ketum Gerindra Prabowo Subianto
"Feeling saya, Prabowo akan deklarasi capres dari Gerindra. PKS siap dukung," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Jumat (9/3/2018).
Nah, menurut pengamat politik Rico Marbun, karena adanya konflik antara Sohibul dengan Fahri, bukan tidak mungkin hal itu bisa menggembosi Prabowo jika nanti jadi diusungnya untuk pemilihan presiden (Pilpres).
"Salah satu variabel pemenangan pilpres ialah soliditas dan kekuatan mesin partai politik sebagai pendukung," ucap Rico kepada detikcom, Senin (9/4/2018).
Rico mengatakan, jangankan elektabilitas capres, konflik internal bisa juga menyebabkan elektabilitas partai jadi kurang baik.
"Kalau lihat sejarah elektabilitas partai-partai yang terlibat konflik internal umumnya akan memiliki elektabilitas kurang baik," ungkap Rico yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Survei Median itu.
Dia menambahkan, partai yang memiliki konflik internal juga akan ditinggalkan kadernya. Hal itu membuat kinerja partai di pemilu menjadi tidak optimal.
"Jadi bayangkan bila partai mengalami masalah internal. Boro-boro mengurusi capres, mengurusi elektabilitas partai sendiri saja tidak optimal," ujarnya.
Sedangkan, Waketum Partai Gerindra Ferry Juliantono, menampik konflik internal PKS bisa berdampak buruk bagi Gerindra.
Menurutnya, konflik internal PKS adalah hal lumrah dalam berpolitik. Dia juga menganggap, konflik tersebut tidak akan mengubah sikap PKS ke Gerindra.
"Kita melihatnya sebagai urusan internal partai PKS. Biasa, dalam dinamika politik seperti itu namun demikian saya meyakini sikap pks terhadap gerindra tidak berubah termasuk tetap bekerja sama dalam menghadapi pilpres 2019 nanti," ucap Ferry saat dikonfirmasi terpisah.
Sumber:Detik.com