Disengaja? Gubernur Riau dan Bupati Siak Kutuk Pelaku Pembakar Istana Siak
Pekanbaru - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengutuk pelaku yang melakukan pembakaran aset Istana Siak Sri Indrapura di Kabupaten Siak. Gubernur pun meminta kepada pihak kepolisian untuk menangkap pelaku dan mengungkap kasus ini hingga tuntas.
"Sungguh pembakaran tersebut merupakan tindak kejahatan yang keterlaluan. Istana Siak merupakan aset cagar budaya kita yang berharga. Aset ini bukan saja warisan untuk orang Siak, tapi juga warga seluruh Riau. Bahkan milik rakyat Indonesia juga," ungkap Andi Rachman, Senin, (8/1/2018).
Gubernur menambahkan pengungkapan kasus ini sangat penting agar ada efek jera terhadap para pelaku pembakaran. Juga terhadap masyarakat pada umumnya untuk bisa menjaga warisan luhur budaya melayu di Indonesia.
Warisan ini penuh nilai nilai luhur untuk pembelajaran generasi penerus bangsa. Agar mereka tahu sumbangsih yang sangat luar biasa Kerajaan Siak terhadap Indonesia.
Sultan Syarif Kasim II sebagai raja terakhir di Siak telah menyumbangkan 13 juta gulden sebagai bentuk komitmen Kerajaan Siak bergabung dengan Pemerintah Indonesia. Jumlah yang sangat besar untuk modal perjuangan Indonesia merdeka dari Belanda.
"Banyak lagi pelajaran dan nilai nilai yang bisa kita petik dari peninggalan sejarah dan perjalanan kerajaan Siak. Untuk itu harus dijaga," pungkas Gubernur.
Senada Gubernur Riau, Bupati Siak Syamsuar kesal dengan kejadian yang menimpa istana Siak Asherayah Hasyimiyah, Senin (8/1/2018) sore.
Kejadian itu terkait percobaan pembakaran Istana Siak.
Saat kejadian, ia mengaku sudah mendapat kabar yang membuatnya terkejut, yakni ada oknum yang diindikasi sengaja membakar Istana Siak.
"Saya sangat mengutuk tindakan biadab dan tidak terpuji ini. Saya juga telah berkoordinasi dengan semua jajaran terkait, termasuk pihak kepolisian, untuk segera mengusut kejadian ini dengan tuntas," kata dia.
Ia berharap pelaku dapat segera ditangkap. Bilamana memang ada indikasi kesengajaan yang ingin merusak salah satu warisan budaya milik Indonesia, kata dia, kiranya pelaku dapat diberi hukuman yang setimpal.
"Saya juga mengajak masyarakat, bilamana memiliki informasi yang bisa membantu mengungkap kasus ini, untuk juga ikut membantu aparat," kata dia.
Ia mengajak masyarakat berdoa bersama, agar kejadian ini tidak lagi terulang.
"Semoga Allah SWT selalu melindungi Negeri kita dari tindakan serta perbuatan tercela," kata dia.
Kebakaran terjadi di bagian tengah istana.
Api sempat memercik di bagian patung diorama dan tirai di ruangan tengah istana itu.
Saat mengetahui ada api, seorang penjaga istana langsung mengambil air untuk memadamkannya.
Dalam beberapa saat, api bisa dipadamkan.
Namun, replika pakaian kesultanan yang dipakaikan pada patung diorama itu dan tirai kain sebagian sudah terbakar.
Kejadian tersebut cepat tersebar.
Mendengar kejadian itu, warga kota Siak Sri Indrapura berbondong-bondong mendatangi lokasi. Mereka berkumpul di depan istana.
Kejadian tersebut membuat mereka heran.
Tokoh masyarakat Siak, Iskandar mengatakan, saat tahu ada yang mencoba membakar istana, ia langsung datang. Ia juga merasa heran dengan motif pelaku.
"Tidak ada riak, tidak ada masalah di tengah-tengah masyarakat, tiba-tiba saja ada kejadiannya," kata dia di depan Istana Siak.
Dia juga enggan menyebut kejadian itu dikaitkan dengan politik apalagi mistik.
Meskipun sebagian masyarakat Siak mengaitkannya ke hal-hal politik dan mistik.
"Kita belum bisa berprasangka macam-macam sekarang. Kita lihat dulu masalahnya, tunggu pihak kepolisian selesai olah TKP. Karena selama ini belum pernah terjadi hal yang sama di Istana Siak," kata dia.
Sekda Siak HTS Hamzah juga kaget mendengar informasi tersebut. Ia juga langsung mendatangi istana.
"Kita berharap polisi cepat mengungkap kasus ini. Kita tidak tahu apa motivnya," kata Sekda Siak HTS Hamzah di depan Istana Siak, Senin (8/1/2018).
Pelaku percobaan pembakaraan Istana Siak itu sulit dikenali, karena tidak semua CCTV yang berfungsi.
Dari 10 CCTV hanya 4 CCTV yang berfungsi. Itupun tidak menyorot ke objek kejadian.
HTS Hamzah mengatakan, selama ia berada di Siak baru kali ini kejadian percobaan pembakaran Istana Siak. Ia meminta masyarakat tenang dan tidak gaduh dengan peristiwa itu.
"Kita serahkan kepada pihak kepolisian untuk mengungkapnya," kata dia.
Polisi dari Polres Siak telah melakukan olah tempat kejadian perkara pembakaran ruang tengah Istana Siak.
Dari hasil olah TKP tersebut polisi mendapatkan barang bukti botol bekas air mineral berukuran sedang yang sudah terbakar separuh.
Kemudian kain yang dikenakan patung pengawal sultan terbakar sebanyak dua patung serta kain gorden warna merah berukuran besar yang sudah terbakar setengah.
Dari olah TKP tersebut polisi juga mendapati kesimpulan bahwa pada saat kejadian melalui dari tiket masuk diketahui pengunjung sekira 15 orang dan penjaga Istana sebanyak 10 orang yang berada di seputaran Istana namun tidak ada yg berada di TKP.
Terdapat CCTV di TKP namun tidak menghadap ke objek yang terbakar
Kapolres Siak AKBP Barliansyah dalam rilisnya mengatakan, bahwa dugaan ruang tengah istana sengaja dibakar orang tak dikenal.
Dikatakannya, pada hari Senin tanggal 08 Januari 2018 sekira pukul 15.30 WIB diperoleh informasi bahwa adanya pengrusakan terhadap patung replika pengawal Sultan yang berada di Kerajaan/Istana Asseriyah Hasyimiyah Jalan Sultan Syarif Qasim Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak dengan cara dibakar menggunakan bahan bakar minyak diduga bensin yang disiramkan dengan botol air mineral oleh orang tidak dikenal.
Kemudian sekira pukul 17.00 WIB Identifikasi Polres Siak tiba di TKP, kemudian melakukan olah TKP.
Sumber:Tribunpekanbaru.com