Kisah Pasien RSUD Bengkalis, Dirujuk ke Pekanbaru, Tiga Hari Nunggu Mobil Ambulance
Laporan: Gabe.G
Bengkalis - Seorang wanita warga Desa Senggoro, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau, harus sabar. Dia adalah Patona (63) yang merupakan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis.
Selama 7 tujuh hari diopname, tetapi ditambah selama tiga (3) hari menunggu datangnya mobil ambulance karena harus membayar biaya mobil ambulace. Sebab ia dirujuk ke RSUD Kota Pekanbaru. Jika tidak membayar biaya mobil ambulance, Patona (?).
Begitulah nasib Patona. Patona didiagnosa mengidap penyakit lambung, kini dalam keadaan kronis mengalami luka lambung.
Entah apa alasan pihak RSUD Bengkalis merujuk Patona harus ke RSUD Arifin Ahmad Kota Pekanbaru.
Bayangkan selama 3 hari. Patona tertunda dirujuk ke RSUD Kota Pekanbaru, alasan pihak RSUD Bengkalis menyebut bahwa mobil ambulance tidak ada.
Memang Patona sebagai pasien RSUD Bengkalis, yang menggunakan kartu pasien dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) masuk berobat ke RSUD Bengkalis tanggal 3 Oktober 2017 lalu.
Patona sebagai warga kurang mampu harus merogoh kantong sebesar Rp1.850.000,- agar dapat menggunakan mobil ambulance menuju RSUD Arifin Ahmad Kota Pekanbaru.
Setelah Patona mampu menyediakan dana sebesar itu, perjalanannya akan 'mulus' tiba ke RSUD Arifin Ahmad Kota Pekanbaru. Tentu akan bertanya, kemana mobil ambulance RSUD Bengkalis?.
Menurut informasi, pihak keluarga memiliki kenalan dari sesama pasien di RSUD Bengkalis, seorang Wakil Rakyat bernama H.Mawardi.
H.Mawardi.berperan sebagai penghubung yang memfasilitasi, sehingga mobil ambulance dari Desa Pangkalan Batang dapat di pergunakan untuk membawa Patona ke Pekanbaru.
" Hari Selasa tanggal 11 Oktober jam dua sore Patona dibawa mobil ambulance ke Pekanbaru," ungkap seorang sumber berita berinisial AL, kepada www.petunjuk7.com.
Sumber tersebut menyebutkan, bahwa ada oknum staff pada bagian kasir RSUD Bengkalis berinisial T dan H yang meminta sejumlah uang untuk biaya mobil ambulance.
"Mobil ambulance bisa disediakan tetapi dengan biaya Rp1.850.000," ungkapnya.
Ketika ditanya kepada salah seorang staff pelayanan RSUD Bengkalis bernama Imam, " memang rumah sakit menyediakan ambulance tapi karena pasien rujukan dari poly jadi tidak ada menyediakan fasilitas mobil ambulance," kata Imam.
Direktur RSUD Bengkalis, Dr Ersan Saputra, TH., saat dimintai konfirmasi, Kamis (12/10) sekitar Pukul 11:00 WIB, terkait masalah ini disebut sedang dinas luar.
Begitu juga dengan Wakil Direktur Pelayanan RSUD Bengkalis, Rita Puspa ,SKM., MP., sedang tidak berada ditempat
"Ibu sedang ke Siak Kecil, " sebut sworang staff RSUD Bengkalis kala itu persisnya berada di lantai empat (4) kepada www.petunjuk7.com.
Kemudian ketika dimintai tanggapannya melalui via ponsel dan short massage service terkait peran Wakil Rakyat Kabupaten Bengkalis, H.Mawardi terhadap Patona belum memberikan konfirmasi.