• Follow Us On : 
Petani Karo Terancam Gagal Panen dan Rugi Akibat Erupsi Sinabung, Dandim 0205/TK: Mari Kita Berdoa Seorang petani menunjukkan tanamannya yang diterpa abu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung pada Senin (10/8/2020) siang. Foto: KS

Bumi Turang

Petani Karo Terancam Gagal Panen dan Rugi Akibat Erupsi Sinabung, Dandim 0205/TK: Mari Kita Berdoa

Senin, 10 Agustus 2020 - 17:48:26 WIB
Dibaca: 2931 kali 
Loading...

Petunjuk7.com - Sebagian petani
mulai merasakan imbas pasca erupsi Gunung Sinabung. Pasalnya, efek erupsi tersebut yang memuntahkan abu vulkaniknya tiba-tiba membuat petani terancam mengalami kerugian yang mencapai miliaran rupiah.

Bayangkan, petani disana ada baru saja menanam tanaman dan memasuki masa panen sontak merasa miris melihat tanamannya diluluh lantahkan oleh erupsi Gunung Sinabung dalam sekejap mata.

Apalagi ditambah saat dunia khususnya Infonesia di Kabupaten Kato, Propinsi Sumatra utara masih dimasa pendemi Covid - 19. Tentu berpengaruh pada daya beli untuk sektor pertanian. Yang menjadi derita bagi petani.

"Tidak hanya alam yang mesti kami hadapai. Belum lagi masalah harga -harga hasil pertanian anjlok, ditambah lagi pupuk subsidi sulit dipasaran.
Terpaksa kami beli pupuk yang mahal," Demikian diutarakan oleh petani yang bernama R Surbakti (43) warga bermukim di Desa Cintarayat, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara.kepada wartawan, Senin (10/8/2020) siang.

”Kami berharap perhatian pemerintah kepada kami. Tidak terhitung kerugian para petani. Anak – anak akan teracam putus sekolah semasa pandemi Covid-19. Uang keluar untuk pendidikan sangat bertambah banyak.Bagaimana nasib kami para petani kedepannya," harap R Surbakti sembari menunjuk ke arah tanaman di ladangnya yang penuh dengan debu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung.

Bagi petani bencana alam tidak dapat dihindari. "Keadaan semakin sulit dengan kembalinya Gunung Sinabung erupsi seperti sekarang ini. Tanaman kami hangus terkena abu vulkanik. Kami ini bagaikan sudah jatuh, tertimpa tangga," aku petani ini yang bernama Irna Br Sitepu kepada wartawan, Senin (10/8/2020) siang sembari menunjuk tanama sayur bunga kolnya yang dipenuhi abu vulkanik.

"Tanah Karo dikenal penghasil sayur mayur terbesar untuk wilayah Sumatera Utara. Maka tak heran para petaninya dikenal dengan julukan petani 'berdasi'. Tapi sejak adanya Covid-19, roda perekonomian di Tanah Karo seakan berhenti berputar. Karena petani jeruk yang dulu bisa mengirimkan jeruknya ke Jakarta, bahkan luar negeri, sekarang harus rela melihat jeruk mereka berjatuhan dari pohonnya akibat harga murah, dan tak ada pembeli yang datang. Semoga wabah corona ini cepat berlalu dan petani Karo bisa tersenyum lagi," harap Irna.

Ternyata Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Gunung Sinabung, Letkol Kav Yuli Eko Hadiyanto, S., Sos., mengatakan kepada wartawan, Senin (10/8/2020) siang sudah
melihat langsung kondisi lahan pertanian usai memberikan masker kepada masyarakat.

Selain itu, Dansatgas Gunung Sinabung juga Komandan Distrik Militer (Dandim) 0205/TK mengajak masyarakat agar selalu sabar dan selalu berdoa.

"Mari kita berdoa agar bencana ini cepat betarahir. Sudah wabah Covid 19 pun belum selesai, ini sudah datang lagi abu vulkanik yang di keluarkan Gnung Sinabung yang kita cintai itu . Tapi walaupun demikian, kita harus mengambil hikmahnya aja. Mari kita doakan agar Gunung Sinabung ini tidak erupsi lagi dan wabah covid 19 ini pun cepat berlalu," ucap Letkol Kav Yuli Eko Hadiyanto, yang kerap dipanggil Eko ini sambil melihat anggota membersihkan bekas abu vulkanik di Desa Naman Teran, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo. (KS).




Loading...

Akses petunjuk7.com Via Mobile m.petunjuk7.com
TULIS KOMENTAR
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Loading...
KABAR POPULER