• Follow Us On : 
Ini Amanat dan Pesan Pangkostrad Saat Penutupan TNI-MMD ke 100 di Kodim 0212/TS Dandim 0212/TS Letkol Arm.Azhari SIP., saat membacakan laporan kegiatan TMMD ke 100 2017 kepada Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi. Foto:Idham.

Ini Amanat dan Pesan Pangkostrad Saat Penutupan TNI-MMD ke 100 di Kodim 0212/TS

Jumat, 27 Oktober 2017 - 09:14:26 WIB
Dibaca: 2046 kali 
Loading...

Sumatera Utara - Saat penutupan Tentara Nasional Indonesia Manunggal Masuk Desa (TNI-MMD) ke 100 tahun 2017 di Kodim 0212/TS, Pangkostrad TNI Letjen Edy Rahmayadi menyampaikan amanat Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) beberapa waktu yang lalu.

TNI baru saja memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke-72. "Bila kita melihat momentum perayaan HUT TNI tergambar dengan cukup jelas kedekatan antara TNI dengan rakyat Indonesia. Terkait dengan hal itu, atas nama semua prajurit TNI, perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggitingginya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas doa restu sehingga peringatan ke-72 HUT TNI berjalan lancar, sekaligus permohonan maaf apabila ada hal-hal yang belum memuaskan masyarakat," ucap Pangkostrad.

Selanjutnya, papar Pangkostrad pada kesempatan yang baik ini TNI juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat bahwa sesuai hasil survey pada bulan Oktober 2017 ini, Litbang Kompas bahwa TNI menempati posisi tertinggi sebagai institusi yang dipercaya oleh rakyat. Pada hasil survei tersebut, tingkat kepercayaan publik kepada TNI mencapai 94%. 

Tingginya kepercayaan rakyat terhadap TNI mengindikasikan bahwa kedekatan dan kemanunggalan TNI dan rakyat semakin baik. Bagi TNI, khususnya TNI AD, hal ini adalah modal utama dalam pembangunan inti kekuatan pertahanan Negara yang bersifat semesta. 

Slogan bersama Rakyat TNI Kuat, yang ditetapkan sebagai tema HUT TNI yang baru lalu. "bukanlah semata-mata kalimat yang dibuat supaya manis didengar, tetapi karena TNI sangat menyadari dahsyatnya kekuatan kebersamaan dalam mempertahankan kedaulatan dan mengawal eksistensi NKRI," terangnya.

Oleh karenanya, ujar Pangkostrad sebagai bagian dari sistem nasional, TNI AD terus berusaha mengambil bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dan mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat sebagai kekuatan pertahanan. 

"Secara universal, tugas tentara memang untuk berperang, tetapi pada masa damai, tentara akan turun kelapangan untuk membantu kesulitan rakyatnya dan membantu program pembangunan pemerintahnya, karena pada masa damai sesungguhnya merupakan suatu masa dimana Negara sedang menyiapkan diri untuk berperang," imbaunya.

Pangkostrad menjelaskan,TNI AD mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk pelaksanaan TNI-MMD di seluruh Indonesia. Melalui program TNI'MMD, untuk membangun dan membangkitkan kembali nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong guna membantu percepatan program pemerintah dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di pedesaan. Hal ini sejalan dengan tema yang diangkat yaitu “Percepatan Pembangunan Meningkatkan 
Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan 
Masyarakat”. Tema ini sangat selaras dengan 

"Nawa Cita Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, yang salah satunya adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia," sebutnya.

Kegiatan TMMD ke-100 pada tahun 2017 ini diselenggarakan selama satu bulan mulai tanggal 27 September s.d. 26 Oktober 2017, yang secara serentak di 52 titik di 52 Kabupaten/Kota.

 Tujuan kegiatan TMMD adalah membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka menyiapkan Ruang Juang, Alat Juang dan Kondisi Juang yang tangguh, dengan sasaran melaksanakan pembangunan fisik dan non fisik. 

Secara fisik, pada TMMD ke-100 ini, TNI menyelesaikan berbagai sasaran infrastruktur seperti pembangunan, rehabilitasi, pengerasan, pengaspalan dan peningkatan badan jalan, pembuatan dan rehab jembatan, pembangunan dan renovasi rumah ibadah, pembangunan dan renovasi sekolah, rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni serta pembangunan sarana sanitasi yang dibutuhkan masyarakat. 

Selain itu, TNI juga bekerjasama dengan Kementan RI melaksanakan berbagai pembangunan dalam rangka meningkatkan Kemandirian Pangan Nasional di 52 titik pelaksanaan TMMD berupa pembangunan jaringan irigasi tersier dan pemberian bibit sesuai kebutuhan Satgas. 

Secara non fisik, TMMD merupakan momentum yang sangat baik untuk menggelorakan kembali semangat gotong royong yang sudah mulai pudar di dalam masyarakat kita karena tergerus dengan budaya hedonisme dan individualisme. 

TMMD juga memperkuat Kemanunggalan antara TNI dan Rakyat yang merupakan wujud dari salah satu jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat. TNI meyakini bahwa kebersamaannya dengan rakyat adalah inti kekuatan TNI. 

Pada akhirnya, diharapkan bahwa seluruh kondisi tersebut semakin memantapkan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Untuk lebih merekatkan kemanunggalan TNI dan Rakyat serta mempererat hubungan silaturahmi dan kekeluargaan antara TNI dan Rakyat, maka Satgas TMMD ke-100 wajib tidur di rumah masyarakat dan makan bersama masyarakat dengan memanfaatkan ULP Prajurit yang diberikan oleh Komando Atas. 

Hal tersebut membuktikan bahwa TNI dan Rakyat memang tidak terpisahkan. Roh TNI adalah rakyat, karena sejarah menunjukkan bahwa TNI lahir dari rakyat 
dan berjuang bersama rakyat dalam merebut kemerdekaan. 

Sebaliknya, sebagai wujud penghargaan TNI kepada masyarakat yang telah menyiapkan makanan dan menyediakan rumahnya untuk ditempati oleh para prajurit TNI serta bergotong-royong selama pelaksanaan TMMD, maka TNI mengundang putra putri mereka untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Wisata Nusantara Bersatu sebagai rangkaian kegiatan HUT TNI ke-72 Tahun 2017 yang lalu. 

Kita tentu telah sama-sama menyadari bahwa Bangsa Indonesia pada saat ini sedang menghadapi gelombang ancaman yang sangat deras terhadap berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai persoalan yang sedang terjadi baik maraknya paham radikalisme, sikap intoleran, ancaman terorisme, penyalahgunaan narkoba, berkembangnya sikap hedonisme dan konsumerisme, adu domba, memecah belah, memperuncing perbedaan dan upaya memunculkan ideologi selain Pancasila, seolah-olah merupakan virus penyakit yang sedang menggerogoti kekebalan tubuh atau imunitas Bangsa Indonesia yang tergambarkan dalam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," ucap Pangkostrad.

Nilai-nilai luhur Bangsa seperti menghargai perbedaan, persatuan dan kesatuan, rela berkorban dan pantang menyerah, kebersamaan dan gotong royong serta nasionalisme yang menjadi kekuatan perjuangan dalam merebut kemerdekaan, seolah-olah semakin ditinggalkan. 

"Hal tersebut bila tidak segera diatasi akan berpotensi melumpuhkan, bahkan menghancurkan Bangsa Indonesia sebagaimana yang terjadi pada kerajaan-kerajaan besar nusantara masa lalu, yang sekarang hanya tercatat dalam sejarah," ungkap Pangkostrad.

Program TMMD yang saat ini telah berlangsung ke 100 kali, pada hakekatnya adalah sebagai implementasi upaya untuk menggali dan membangkitkan kembali sistem kekebalan tubuh atau Imunitas Bangsa tersebut, yang pada dasarnya telah melekat secara inherent pada diri Bangsa dan terwujud dalam nilai-nilai luhur serta terangkum dalam falsafah hidup Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Kebersamaan dan Kemanunggalan TNI dengan masyarakat selama pelaksanaan TMMD, baik dalam kegiatan fisik maupun non fisik, diharapkan dapat mengembalikan nilai-nilai luhur yang saat ini terasa semakin terkikis oleh arus globalisasi dan modernisasi, agar kekebalan tubuh atau Imunitas Bangsa Indonesia dapat bertahan dari derasnya ancaman yang semakin sulit untuk diidentifikasi. 

"Mengakhiri amanat ini, selaku Kepala 
Staf Angkatan Darat dan Penanggung Jawab Operasional TMMD, saya mengucapkan terimakasih kepada Pemda, masyarakat dan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan TMMD ke-100 TA. 2017 sehingga dapat berjalan dengan sukses, aman dan lancar," kata Pangkostrad.

"Selanjutnya saya juga memohon maaf apabila dalam pelaksanaan TMMD ke-100 ini, terdapat tutur kata maupun tingkah laku para prajurit atau ada hal-hal lain yang kurang berkenan dihati masyarakat dan seluruh pihak yang terlibat di dalam kegiatan ini," tandas Pangkostrad dalam penyampaian amanat Kasad.

Ini  pesan dan harapan dengan  selesainya TMMD ke-100 ini, sebagai berikut : 


1.Pertahankan semangat kebersamaan dan kemanunggalan antara TNI-Rakyat dengan selalu hadir di tengahtengah masyarakat untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi serta melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekeliling kita. 

2. Tingkatkan semangat gotong royong yang merupakan salah satu dari nilai luhur Bangsa Indonesia sebagai upaya menjaga Imunitas Bangsa dalam menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

3. Pelihara dengan baik hasil pembangunan program TMMD ke-100, baik fisik maupun non fisik, agar manfaatnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat dalam kurun waktu yang lama. 

4. Laksanakan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan TMMD ke-100 sebagai bahan perbaikan pada TMMD mendatang. 

5. Kepada para Prajurit yang tergabung dalam Satgas TMMD, saya ucapkan terima kasih atas dedikasi, pengabdian dan kerja keras yang telah kalian tunjukkan selama pelaksanaan kegiatan ini sehingga dapat selesai dengan baik, aman dan lancar. Segera kembali ke induk pasukan masing-masing dan perhatikan faktor keamanan selama dalam perjalanan.

Untuk diketahui, Setelah selesai upacara penutupan TNI-MMD ke 100 tahun 2017 Kodim 0212/TM yang dihadiri oleh Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi bertempat di stadion HM. Nurdin Kota Padangsidimpuan, Kamis (26/10).

Kemudian, dilanjutkan acara bakti sosial operasi katarak, pembagian sembak, pameran alusista, aksi tari massal, pembagian bola, hiburan rakyat, atraksi terjun payung.(Idham).



Loading...

Akses petunjuk7.com Via Mobile m.petunjuk7.com
TULIS KOMENTAR
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Loading...
KABAR POPULER